Rencananya, FGD Sosialisasi Kesepahaman Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja akan digelar 23 Mei 2019, di Grand Mutiara Hotel Brastagi, Jalan Peceren Nomor 168, Brastagi, Karo, Sumut.
Program tersebut difokuskan bagi stakeholder pariwisata di Kabupaten Karo dan Kota Medan. Narasumber yang dihadirkan yakni Kemenpar, Pemerintah Daerah, Badan Otorita Danau Toba, dan TPP Wiskulja.
"Potensi Wisata Kuliner dan Belanja di Sumut sangat besar, khususnya Karo dan Medan. FGD tersebut akan meng-upgrade potensi sekaligus treatment-nya. Dengan begitu, aktivitas wisata kuliner dan belanja di sana akan mendatangkan value lebih besar secara ekonomi," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri menjelaskan, FGD diarahkan untuk mendapatkan kesepahaman di bidang Wisata Kuliner dan Belanja. Muaranya tentu nota kesepahaman atau MoU. MoU tersebut mengikat Pemerintah Daerah dengan para stakeholder pariwisata (pentahelix).
Berikutnya, dilakukan identifikasi potensi Wisata Kuliner dan Belanja. Menurut Giri, FGD pasti akan menemukan potensi baru.
"Kesepahaman dan MoU sangat penting. Sebab, ini menjadi komitmen bersama sekaligus goal-nya. Pasti ada potensi baru Wisata Kuliner dan Belanja yang muncul. Kekuatan baru ini tentu menjadi daya tarik untuk menghadirkan wisatawan lebih besar. Untuk itu, diperlukan partisipasi aktif dari semua pihak di sana," lanjutnya.
Giri menambahkan, FGD akan diikuti oleh 35 pemangku kepentingan Wisata Kuliner dan Belanja. Ada Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha Kuliner, Asita, PHRI, Akademisi, TA/TO, dan komunitas. Program FGD tersebut full class dengan komponen utama, opening, materi, dan diskusi. Sesi berikutnya adalah penyusunan nota kesepahaman dan MoU.
Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Oneng Setya mengatakan agenda FGD ini akan padat. Peserta akan mendapat banyak input informasi terbaru.
"Untuk itu, kami mengharapkan partisipasi aktif dari seluruh peserta FGD. Dengan begitu, FGD akan mendapatkan hasil optimal dan komprehensif. Menjadi penunjang kemajuan pariwisata di Sumut, khususnya di Karo dan Medan," ujar Oneng.
Pemaparan materi akan diberikan oleh Kadispar Karo terkait identifikasi potensi Wisata Kuliner dan Belanja Kabupaten Karo. Pemateri lainnya adalah Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba dengan tema Program Kerja BODT yang Mendukung Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja.
Pemateri berikutnya adalah Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja. Pokok bahasan yang disampaikan, Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja. Usai pemaparan, lalu dilanjutkan diskusi. Oneng mengatakan Karo juga Medan memiliki banyak potensi wisata kuliner dan belanja baru yang bisa dimunculkan.
"Ada banyak potensi yang bisa dimunculkan. Apalagi, kedua wilayah itu terkenal dengan Wisata Kuliner dan Belanjanya. Saat ini, aktivitas Wisata Kuliner dan Belanja sangat kompetitif di sana. Setelah FGD ini, optimalisasi Wisata Kuliner dan Belanja pasti akan memberikan value lebih besar lagi," katanya.
Oneng menambahkan, Brastagi dijadikan tuan rumah karena kaya akan kulinernya, seperti wajik, cendol panas, hingga beragam olahan pecalnya. Varian pecalnya seperti, mie, sayur, dan risol. Karo juga memiliki Gundaling sebagai penghasil susu sapi dan olahannya. Produk yang dihasilkannya, beragam rasa susu sapi, yogurt, keju mozzarella, dan es krim susu sapi. Ada juga kopi dari daerah Naman Teran, Aji Jahe, atau Dokan.
Sedangkan Medan menjadi salah satu destinasi wisata kuliner dan belanja unggulan di Indonesia. Aktivitas belanja wisatawan bisa disalurkan pada 7 mal terkenal. Ada, Medan Mall, Plaza Millenium, Centre Point Mall, Grand Palladium, Medan Focal Point, Cambridge City Square, dan Lippo Plaza. Bagi pecinta kuliner, bisa datang ke Merdeka Walk, Durian Ucok Medan, atau Wajir Seafood Medan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan FGD sangat penting, karena selain memetakan potensi, FGD juga jadi pilar sekaligus road map pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja.
"Medan Karo memiliki potensi besar dengan dukungan alam dan budaya yang eksotis. Aksesibilitas dan amenitas yang ditawarkannya pun bagus. Silahkan datang ke Karo juga Medan untuk menikmati wisata kuliner dan belanja," ujarnya. (mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum