Kegiatan yang digelar Rabu (22/5/2019) ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan wawasan SDM pariwisata. Khususnya yang ada di kawasan-kawasan potensial seperti Semarang.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Sinoeng N. Rachmadi sepakat bahwa pariwisata bukan saja tanggung jawab Kemenpar atau pemerintah. Namun menjadi tanggung jawab semua elemen. Meliputi pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan komunitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinoeng mengungkapkan mahasiswa memang perlu mendapat pelatihan serius terkait SDM kepariwisataan. Ia sedikit menyoroti kemampuan bahasa Inggris mahasiswa di Indonesia dengan Filipina. Menurutnya, Filipina sudah lebih menghormati bahasa asing sehingga banyak remaja yang menjadi guide.
"Itu contoh sederhana. Kita harus mencontoh semangat mereka agar pariwisata Indonesia juga lebih maju dan menjadi yang terdepan," tegasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengingatkan pariwisata Indonesia ditarget menjadi yang terbaik di kawasan regional. Maka ia menegaskan kerja keras harus dilakukan dengan pembenahan di segala bidang.
"Sejauh ini, pesaing utama Indonesia adalah Thailand yang mengantongi devisa pariwisata lebih dari USD 40 miliar. Memang berat mengalahkan negara tersebut, tapi saya yakin selama ada tekad untuk menjadi yang terbaik, tak ada yang tak mungkin," katanya.
Giri mengajak mahasiswa untuk lebih ramah pada wisatawan, khususnya mancanegara. Menurutnya, mahasiswa harus lebih peduli dengan pariwisata Indonesia. Misalnya turut mempromosikan melalui media sosial dengan sesekali menggunakan caption berbahasa Inggris.
Melalui kegiatan ini, Giri berharap akan muncul kader-kader pariwisata yang bisa berpartisipasi dalam mengembangkan wisata.
"Mungkin sebagian dari para mahasiswa berasumsi bahwa pariwisata hanya meliputi destinasi yang indah, yang keren buat selfie. Kita ingin membuka wawasan mereka. Kita kasih tahu jika pariwisata memiliki lebih banyak bagian dari yang mereka bayangkan," jelasnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan sinergi dari unsur pentahelix menjadi kunci dalam mengembangkan pariwisata Indonesia. Khususnya dalam mewujudkan target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang 2019.
"Pariwisata sebagai sektor andalan, harus didukung semua kalangan. Termasuk support dari sektor infrastruktur dan transportasi dalam mempercepat tercapainya target pariwisata 2019. Kita akan terus tingkatkan pariwisata Indonesia melalui berbagai cara. Jika semua bergerak, kita pasti bisa menjadi yang terdepan. Minimal di kawasan regional," katanya. (prf/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!