Perjalanan ke Bulan sudah berlangsung sejak lama. Melihat kembali ke belakang, ada satu daratan yang membantu manusia untuk mengenal bulan lebih dekat.
Daratan tersebut adalah Islandia. Negara di sebelah barat laut Eropa dan utara Samudera Atlantik ini menjadi penolong manusia untuk bertahan di bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diintip detikcom dari BBC, Rabu (3/7/2019) Islandia tak begitu saja dipilih. Ada alasan khusus mengapa negara ini dijadikan tempat pelatihan oleh NASA.
![]() |
Di balik elok auroranya, Islandia adalah daratan yang 80 persen daerahnya tak tersentuh. Lebih dari 60 persen daratannya berbatu, tertutup gurun lava dan gletser.
"Islandia benar-benar terlihat seperti Bulan. Ini memiliki pemandangan dunia lain, terutama di musim panas ketika ada lebih sedikit salju dan es di gurun Arktik utara," kata Orlygur Hnefill orlygsson, Direktur Museum Eksplorasi di Husavik.
Baca juga: Foto: Gerbang Neraka Ala Islandia |
Namun bukan cuma sekedar mirip Bulan. Para astronot Apollo dikirim ke sini supaya mereka belajar untuk memilih sampel batuan terbaik yang bisa dibawa kembali ke Bumi.
Bukan cuma Islandia. Para astronot juga diuji di Hawaii dan Meteor Crater, Arizona. Tapi tetap saja, dataran tandus di Islandia diyakini yang paling mirip dengan Bulan, khususnya Husavik.
Tempat latihan astronot kebanyakan adalah Gunung Api Askja dan Kawah Hrossaborg. Kawah ini sudah berusia 10.000 tahun.
"Saya menghabiskan sekitar 10 hari menjelajahi daerah-daerah berapi aktif di Islandia, sebuah tempat yang sangat tandus dan terasa seolah-olah saya sudah berada di Bulan," kenang Al Worden, pilot modul perintah untuk misi Apollo 15 yang pergi ke Bulan pada tahun 1971.
Mengingat ini, sebuah kota bernama Husavik mendirikan sebuah museum khusus Bulan. Wisatawan bisa melihat beberapa sampel batuan bulan yang disumbangkan oleh mantan astronot kepada Kota Husavaik. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan