Ke Bakkara, Mahasiswa Malaysia Kagumi Kehidupan Sisingamangaraja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ke Bakkara, Mahasiswa Malaysia Kagumi Kehidupan Sisingamangaraja

Alfi Kholisdinuka - detikTravel
Jumat, 26 Jul 2019 18:00 WIB
Foto: Kemenpar
Jakarta - Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar, Rode Ayu Wahyuningputri mengatakan predikat Sisingamangaraja sebagai seorang pejuang yang tidak mau berkompromi dengan penjajah menjadi top of mind anak-anak muda Malaysia saat berkunjung ke Bakkara.

Hal itu terekam jelas saat live in di homestay sekitar Danau Toba yang dihadiri puluhan mahasiswa Universiti Teknologi Mara, Melaka, Malaysia.

"Storytelling yang paling kuat dan mengena memang Sisingamangaraja. Semua yang ada di Bakkara pasti punya keterkaitan emosional dengan Sisingamangaraja," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aroma Sisingamangaraja sangat terasa di Bakkara. Di sana ada Tombak Sulu-sulu, sebuah gua batu yang dalam keyakinan sebagian orang Batak Toba yang merupakan muasal kelahiran Sisingamangaraja.

Menurut Lead Surveyor Tim Live in Marbun, Bob Moningka dalam folklore yang berkembang di masyarakat Humbahas, disebutkan di sanalah ibunda Sisingamangaraja I, yakni Boru Pasaribu menerima 'wahyu' dari Tuhan. Boru Pasaribu kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang kelak menjadi seorang raja di Bakkara.


"Anak laki-laki itu kemudian diberi nama Manghuntal. Manghuntal inilah yang dikenal sebagai Sisingamangaraja I. Dari sinilah trah Sisingamangaraja dimulai. Mereka memerintah negeri Bakkara. Trah ini berakhir pada Sisingamangaraja XII yang gugur di tangan Belanda pada 1907," terangnya

Secara fisik, Tombak Sulu-sulu termasuk unik. Destinasinya merupakan batuan karst yang telah berumur 250 juta tahun. Semuanya terbentuk akibat pergeseran lempeng bumi. Uniknya, destinasi tersebut dililit akar-akar pohon besar yang menjuntai. Pohon itu dalam bahasa lokal disebut pohon sangka madeha.

Adapun destinasi serupa disebut Aek Sipangolu atau air kehidupan diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Menurut Kepercayaan penduduk setempat, dengan berdoa sebelum meminum, mencuci muka, mandi atau melakukan ritual kecil di Aek Sipangolu, penyakit dalam tubuh akan terangkat dan hilang. Masalah akan berkurang dan kehidupan akan semakin membaik.

Aek Sipangolu juga merupakan bagian dari perjalanan sejarah kerajaan Sisingamangaraja XII. Kabarnya, Aek Sipangolu berasal dari bekas kaki Gajah Putih milik Raja Sisingamangaraja yang kehausan karena perjalanan panjang mereka dari Manduamas-Barus. Danau Toba yang jauh di kaki gunung yang terjal tidak dapat dijangkau.

Raja Sisingamangaraja kemudian berdoa dan menancapkan tombaknya ke bekas pijakan kaki gajah putihnya.

"Seketika, air keluar dan mengalir hingga saat ini. Story telling seperti ini bisa men-drive milenial Malaysia untuk datang ke Bakkara," ujar Pembimbing Inspire Travel and Tourism Learning Center Jakarta Krisanti Kurniawan.


Kompleks Istana Sisingamangaraja (I-XII) punya cerita lain lagi. Di kompleks istana tersebut terdapat sejumlah situs budaya yang berkaitan dengan dinasti Raja Sisingamangaraja. Antara lain, Makam Sisingamangaraja XI, batu siungkap-ungkapon, tikar 7 lapis, rumah bolon dan bale pasogit yang merupakan rumah ibadah Sisingamangaraja dan pengikutnya.

Beragam pose foto langsung direkam mahasiswa Universiti Teknologi Mara, Melaka, Malaysia. Potongan video pendek juga ikut dibuat. Dan semuanya, langsung diviralkan ke dunia maya.

"Mereka adalah mahasiswa pilihan. Saya memang meminta mereka untuk produksi konten foto, video dan tulisan seputar Bakkara. Banyak masukan bagus. Input positif. Dan saya yakin ini bisa dijadikan masukan untuk mengajak traveller Malaysia ke Bakkara sekaligus membangun pasriwisata di sekitaran Danau Toba," ujar Puan Azwin, Dosen Pendamping mahasiswa Universiti Teknologi Mara, Melaka, Malaysia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi semua kreativitas Dosen Pendamping dan mahasiswa Universiti Teknologi Mara, Melaka, Malaysia. Menurutnya, Bakkara yang ada di sekitar Danau Toba menjadi hidup, serta bisa mendatang berkah bagi warga sekitar.


(idr/idr)

Hide Ads