Spot Freediving Pulau Weh Diangkat dalam Perlombaan Internasional

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Spot Freediving Pulau Weh Diangkat dalam Perlombaan Internasional

Akfa Nasrulhaq - detikTravel
Senin, 05 Agu 2019 16:15 WIB
Foto: Emily IRVING-SWIFT
Jakarta - Kekayaan wisata bahari di Indonesia memang lengkap, salah satunya untuk freediving. Dikenal sebagai surga untuk freediving. Indonesia memiliki salah satu spot terbaik dunia yang ada di Pulau Weh, Sabang, Aceh.

Lewat Sabang International Freediving Competition 2019, kekayaan itu akan diangkat. Rencananya, kompetisi tersebut akan diselenggarakan November 2019 di Pulau Weh, Sabang, Provinsi Aceh.

Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Indroyono Soesilo, mengatakan Sabang International Freediving Competition 2019 adalah pelaksanaan tahun ke-3. Event ini pertama kali dilaksanakan tahun 2017. Bersamaan dengan Sail Sabang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sabang punya bahari yang indah, terutama sangat cocok untuk freediving. Kompetisi dunia akan dilaksanakan di Sabang, dan kita harapkan, bukan hanya saat kompetisi saja mereka datang, namun persiapannya para freediver dunia akan tiba di Sabang berberapa bulan lamanya. Ini akan menguntungkan masyarakat, karena divers punya long stay yang panjang," kata Indroyono, dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).


Indroyono menambahkan, Kemenpar memberikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan Sabang International Freediving Competition 2019 karena merupakan kejuaraan kelas dunia. Kemenpar akan terus mendorong pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan training centre dive di Sabang. Selain itu, pihaknya juga akan mempersiapkan SDM yang punya keahlian freediving di Sabang.

"Dan tentunya yang lebih diutamakan adalah putra-putri Sabang, masyarakat asli Aceh yang nanti tentunya juga akan menyejahterakan. Saya yakin, yang alamiah akan segera tumbuh di Sabang dengan cepat. Terutama divers yang kuat menyelam lama, anak-anak muda Sabang akan lahir dengan sendirinya," ujarnya.

Menurut Indroyono, event tahunan ini bertujuan meningkatkan pariwisata bahari. Caranya dengan menjadikan Sabang sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia.

Dengan terlaksananya event ini, Indroyono berharap Sabang dapat tampil sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia bagian barat. Sehingga pariwisata Sabang dapat berkontribusi mewujudkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Sementara itu, Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin mengatakan Sabang dipilih karena lokasinya yang sangat strategis. Titik penyelaman freediving terletak tidak jauh dari pantai. Hanya sekitar 100 meter dengan kedalaman sekitar 120 meter. Selain itu, lokasi tersebut juga memiliki arus yang tenang dan nyaris tidak memiliki ombak.


"Sangat jarang ditemui lokasi penyelaman yang begitu potensial seperti ini, maka ini merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh sabang dan layak kita pasarkan," ujar Jamaluddin.

Jamaluddin menambahkan, kegiatan ini digelar oleh Pemrov Aceh, Pemkot Sabang, Kemenpar, Kemenko Maritim dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS). Adapun pelaksanaan kejuaraan tersebut akan dilangsungkan pada bulan November 2019. Sementara dari Januari sampai Oktober, banyak penyelam berkunjung ke Sabang untuk berwisata. Mereka juga berlatih dan berupaya untuk memecahkan rekor free diving negara masing-masing di Sabang.

Menurut Jamaluddin, dalam sebuah event, lama menetap para atlet yang juga wisatawan, dapat mencapai sekitar 20 hari atau lebih lama.

"Waktu tinggal para wisman yang lama ini menggerakkan perekonomian daerah. Karena, pada saat itu, mereka butuh tempat menginap, makan dan sebagainya," ujarnya.

Sektor bahari di Sabang sendiri dinilai sangat menjanjikan. Event Sail Sabang 2017 misalnya, yang berhasil meningkatkan jumlah wisman ke Aceh. Dari 50.000 pada tahun 2015 menjadi 103.000 pada tahun 2018.


(idr/idr)

Hide Ads