Apabila belasan tahun lalu tenaga bumi dan manusia menjadi sumber devisa negara dan bisnis, kini ada pemain baru di kancah internasional. Pariwisata menjadi sumber 'cuan' dan industri penghidupan ekonomi masyarakat dunia.
Tidak heran, apabila banyak negara yang memajukan pariwisata menjadi daya tarik dan sumber penghasilan. Mulai dari Utara ke Selatan, Barat ke Timur berbondong-bondong menarik turis agar dapat menguntungkan negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, WEF juga menghimpun data dari sejumlah organisasi dan instutusi. Seperti Bloom Consulting, IATA, UNWTO dan WTTC.
Dari 140 negara, Spanyol memimpin posisi pertama. Negeri Matador dianggap memenuhi aspek penilaian dengan baik, serta otomatis memimpin wilayah Eropa dari segi pariwisata yang kompetitif.
Menurut data WEF, Spanyol merupakan negara yang paling banyak dikunjungi posisi ke-2 dunia. Daya tarik utama Spanyol adalah sumber daya alam dan budayanya, selain itu juga menjadi tujuan pusat pertemuan internasional serta memiliki situs warisan budaya yang cukup banyak diakui UNESCO.
BACA JUGA: Fakta! 20 Negara yang Bisa Hidup dari Pariwisata
Spanyol memiliki sejumlah atraksi wisata dari berbagai aspek. Seperti berbagai bangunan tua, sport tourism di sejumlah kota yakni Barcelona dan Madrid, serta pemandangan alam ternama seperti di Ibiza dan Costa del Sol.
Negara Eropa pun paling banyak menduduki posisi 10 pertama. Seperti Prancis (2), Jerman (3), Italia (8) dan Swiss (10).
Lalu, apa kabar dengan Indonesia? Dari segala aspek penilaian tersebut, Indonesia berhasil menduduki posisi ke-40 dunia. Berada di atas Turki (43), Hungaria (48) dan Arab Saudi (69). Sejumlah negara ASEAN yang berada di atas Indonesia yakni Singapura (17), Malaysia (29) dan Thailand (31).
Berikut selengkapnya, 10 negara dengan pariwisata paling kompetitif di dunia:
1. Spanyol
2. Prancis
3. Jerman
4. Jepang
5. Amerika Serikat
6. Inggris
7. Australia
8. Italia
9. Kanada
10. Swiss
(wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak