Terlebih, Arief menyebut Pemerintah pusat telah menyediakan anggaran besar untuk membangun akses dari YIA ke destinasi wisata dan untuk promosi wisata.
"Saya minta di tahun 2020 kunjungan wisman melalui YIA ini kita proyeksikan 1 juta (orang)," ucapnya disela-sela acara Focus Group Discussion bertema meraih 1 juta wisman ke Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur melalui pengembangan aksesibilitas Bandara YIA, ruang tunggu Bandara YIA, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (18/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Arief menyebut rekan-rekan dari bisang pemasaran mendukung anggaran promosi dan memberikan insentif sebesar Rp 70 Miliar. Sedangkan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama di sekitar YIA Pemerintah menganggarkan Rp 15 miliar.
"Karena itu saya ingin mengatakan begini, Pemerintah pusat selain menargetkan semua infrastruktur dan utilitas dasar harus selesai tahun 2020 juga memberikan anggarannya," katanya.
"Lebih spesifik lagi, harus ada 1 juta wisman di sini (YIA pada tahun 2020). Berapa besar sih 1 juta itu, sekarang yang masuk ke (Bandara) Adi Sucipto secara direct saya bulatkan 150 ribu, jadi 1 juta itu cuma 7 kali lipatnya, dan kita harus berhasil," sambung Arief.
Arief mengaku optimis target tersebut akan tercapai, mengingat Yogyakarta memiliki nice problem. Adapun nice problem itu adalah kapasitas Bandara Adi Sucipto hanya mampu menampung 1,8 juta penumpang, tapi loadnya mencapai 8,4 juta penumpang.
"Itu kalau untuk marketing demandnya sudah ada, 8,4 (juta penumpang), nanti akan dipindahkan ke sini (YIA) yang kapasitasnya 20 juta dan bisa kita expand hingga 25 juta," ucapnya.
"Karena itu saya tidak begitu khawatir. Apalagi, dulu ketika ditanya Presiden apa critical sukses faktor Joglosemar, saya katakan 1, Bandara Adi Sucipto itu, saya mintanya cuma 1 NYIA dan inilah jadinya YIA. Jadi tantangan ini yang harus kita penuhi hari ini," imbuh Arief.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT. Angkasa Pura (AP) I, Faik Fahmi mengatakan, bahwa AP I siap mendukung tercapainya target Menpar untuk mendatangkan 1 juta wisman di YIA pada tahun 2020. Terlebih, AP I telah memiliki beberapa program untuk menarik maskapai asing untuk datang ke YIA.
"Jadi sekarang tinggal bagaimana kapasitas 20 juta (penumpang di YIA) ini benar-benar bisa dimanfaatkan secara lebih cepat. Harapannya tentu saja kita harus approach (pendekatan) kepada airlines-airlines, tidak hanya Garuda tapi juga airlines-airlines Asing untuk bagaimana secepatnya menerbangkan pesawat berbadan besar untuk bisa mendarat di YIA dengan membawa turis," katanya saat ditemui di Bandara YIA, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (18/9/2019).
"Selain itu kita ada free landing fee untuk 6 bulan pertama, diskon dan tidak menutup kemungkinan kita berikan insentif biar airlines itu semangat untuk bisa menerbangkan pesawat besar ke sini," imbuh Faik.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!