Apa yang kalian bayangkan kalau mendengar love hotel? Seperti diketahui, love hotel adalah hotel yang dikhususkan untuk bercinta. Plus, dilengkapi dengan berbagai alat bantu seks dan lainnya.
Saat bepergian ke Korea Selatan beberapa waktu lalu, saya menjajal love hotel. Bukan di ibukota Korsel, Seoul, melainkan di kota kecil, Yeongam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yeongam bukan kota besar di Korsel. Kota ini dulunya hidup karena ada balapan Formula 1, dengan Yeongam International Circuit yang menjadi venuenya. Balapan jet darat itu terakhir mampir di Korsel pada 2013.
BACA JUGA: Amsterdam, Kota Dosa yang Mau Berubah
Salah satu kekurangan Yeongam untuk menyelenggarakan F1 ya karena kurang fasilitas pendukung, salah satunya hotel. Kalau ada acara, balapan misalnya, hotel biasa jelas bakalan fullbook.
Saya menjajal salah satu love hotel di Yeongam, Samho Hotel namanya. Secara kasat mata, hotel jenis ini sudah berbeda.
![]() |
Privasi tamu jelas menjadi hal utama untuk hotel tipe ini. Sejak pintu masuk, sudah ada tirai seperti kalau di tempat cuci mobil otomatis.
Kalau malam hari, love hotel juga mempunyai banyak lampu. Jadi dari kejauhan sudah tampak jelas.
Garasi di hotel ini juga ada tepat di bawah kamar. Jadi kalau mau check in, mobil langsung parkir di bawah kamar lengkap dengan rolling door di mukanya. Untuk masuk ke kamar bisa diakses dengan tangga di samping garasi.
Cara check-in juga bisa menggunakan vending machine. Kontak dengan resepsionis memang sangat minim, cuma untuk meminta barang yang dibutuhkan.
Tarifnya tergantung berapa jam kita menyewa. Namanya ya hotel short time, durasinya mulai 3 jam sampai 12 jam. Tarif termurah 25.000 won (sekitar Rp 300 ribu) sampai termahal 60.000 won (sekitar Rp 600 ribu).
BACA JUGA: Kapal Pesiar Khusus Dewasa
Apa bedanya dengan hotel biasa? Tak ada perbedaan secara signifikan. Secara kasat mata, cuma tak ada lemari untuk menaruh pakaian atau koper.
Kalau untuk fasilitas, bed yang disediakan tipe double. AC, televisi, dan meja rias juga sama seperti hotel pada umumnya.
![]() |
Hal berbeda lainnya tampak pada amenities hotelnya. Dalam satu pouch, ada beragam barang. Isinya dari masker, minyak pijat, sikat gigi, alat cukur, sisir hingga alat kontrasepsi.
Perbedaan lainnya tak ada restoran di hotel jenis ini. Di meja tamu malah ada berbagai macam aksesori seperti lingerie dan lain-lain. Harganya antara 4.000 Won hingga paling mahal 20.000 Won
Yang patut dicatat, love hotel bukan seperti red district atau lokalisasi. Jadi, kalau cuma untuk menginap saja ya tidak masalah. Seperti saya yang kala itu kehabisan hotel di Yeongam, sehingga harus bermalam di sini. Sama saja kok kayak menginap di hotel pada umumnya. Jangan lupa membeli makanan untuk sarapan.
(cas/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol