Tim detikcom dan Bank BRI melakukan kunjungan ke Pulau Simeulue yang masuk Provinsi Aceh pada 28 Agustus hingga 5 September 2019 lalu. Pada kunjungan itu, detikcom pun menemukan banyak cerita dari kabupaten yang dikenal akan ombak dan lobsternya tersebut.
Salah satu temuan yang cukup menarik adalah saat tim berkunjung ke Sibigo di Kecamatan Simeulue Barat. Berbekal rekomendasi dari warga sekitar, kami pun melihat bungker dan makam yang konon merupakan peninggalan penjajah Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini milik Jepang, tempat pengintaian musuh dia," ujar Heri AT.
Bahkan menurut Heri, dahulu tak jauh dari pantai di dekat kuruk-kuruk dapat dijumpai bekas perahu karam. Namun, keberadaannya tiada karena faktor cuaca hingga alam.
"Di sinilah tenggelamnya kapal 16 zaman Jepang, tapi gak utuh lagi karena ada tsunami," pungkas Heri.
Baca juga: Pantai Lantik, Si Cantik dari Simeulue |
Setelah melihat kuruk-kuruk, Heri pun mengajak kami masuk ke dalam hutan untuk melihat peninggalan Jepang lainnya. Setelah berjalan sekitar 5 menit, Heri menunjuk bekas fondasi yang dipercaya sebagai makam hingga bungker Jepang.
"Yang di sana tempat pemakaman istilahnya dari penjajah Jepang. Kalau ada yang tertembak yang luka gak mau sembuh itu lah tempatnya," ujar Heri.
![]() |
"Kita waktu melihat kebun dengan orang tua, tempat bersejarah ini dikasih tahu dari zaman dahulu," tutup Heri.
Menurut catatan dari Disbudpar Simeulue, terdata ada 12 bungker peninggalan Jepang yang tersebar di seluruh Pulau Simeulue. Beberapa ada yang telah dipugar dan sisanya masih dibiarkan apa adanya.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!