Hal ini setidaknya sudah mewujud dalam konsep yang dipamerkan oleh perusahaan desain kapal pesiar Belanda bernama Sinot. Diberitakan oleh CNN, Selasa (8/10/2019), konsep mutakhir ini tampaknya akan diikuti rumah produksi yang lain.
Namanya Aqua dan dibuat dalam kerja sama dengan Lateral Naval Architects. Yacht ini berukuran 112 meter, dengan didukung sepenuhnya oleh hidrogen cair dan teknologi sel bahan bakar. Aqua juga memiliki fasilitas canggih, mampu berlayar pada kecepatan tertinggi 17 knot dengan jangkauannya 3.750 mil laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tantangan kami adalah mengimplementasikan sel-sel hidrogen dan bahan bakar cairnya. Itu tak hanya inovatif tetapi cantik dalam desainnya," imbuh dia.
Sistem teknologi utama Aqua terletak pada dua tangki vakum isolasi 28 ton yang harus disimpan pada suhu serendah -253 C. Hidrogen cair diubah menjadi energi listrik oleh sel bahan bakar membran pertukaran proton (PEM).
Energi ini kemudian didistribusikan untuk menyediakan daya untuk tenaga penggerak, sistem tambahan, dan layanan kabin. Butuh lima bulan untuk mengonsep desain eksterior dan interior Aqua bagi pengembang.
![]() |
Gambar rendering superyacht Aqua yang futuristik memperlihatkan adanya kolam renang dan heli-pad. Ada pula spa di dalamnya. Punya lima dek, Aqua juga akan memiliki ruang pijat hidro, ruang yoga, dan dek yang dekat dengan garis air.
Sekali lagi, semua yang dijelaskan tentang Aqua di atas sementara ini masih berupa konsep. Menurut Sinot, belum ada rencana untuk meluncurkannya.
Sementara itu, di awal tahun ini Latvia Latitude Yachts mengumumkan rencana Proyek Valkyrie. Mereka akan bikin superyacht raksasa dengan panjang 229 meter dan menjadikannya yang terbesar di dunia.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan