Objek wisata Kawah Putih sudah ditutup untuk sementara akibat karhut, Selasa (8/10/2019). Hal itu membuat pengunjung tidak bisa menyambangi lokasi tersebut. Terkait itu, pedagang setempat pun memilih tutup lapak.
"Harus tutup sementara karena kan objek wisata ini tutup karena kebakaran dan tidak ada pengunjung," Lilis Rohaeti, penjual makanan ringan, saat dijumpai di kios miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lilis mengungkapkan kebakaran hutan yang membuat tutupnya objek wisata Kawah Putih membuat omzetnya turun. Padahal per hari ia bisa mengantungi Rp 400-500 ribu. Ia pun berharap kebakaran hutan bisa segera padam.
"Semoga cepat padam biar kita punya penghasilan lagi. Ini kebakaran kedua, tapi yang pertama bisa dipadamkan dan tidak sempat ditutup," ujarnya.
Lilis menambahkan ada sekitar 100 kios di objek wisata Kawah Putih yang menjual makanan hingga oleh-oleh. Karena tidak bisa berjualan, Lilis dan pedagang lain memilih membantu membuat makanan untuk para relawan.
"Kita gotong royong sukarela, para pedagang masak, tiap kios masak, membuat makanan untuk relawan yang memadamkan api biar masalahnya diselesaikan bareng-bareng," tambahnya.
![]() |
Selain itu, ontang-anting atau kendaraan wisata tidak beroperasi. Hal itu terlihat dari puluhan mobil ontang-anting yang diparkir.
Para sopir ontang-anting memilih menjadi relawan untuk melakukan pemadaman api, salah satunya Ayi Cahyana.
"Penarik ontang-anting sama, tidak narik. Kami memilih bantu memadamkan api. Ada sekitar 67 orang, kami semuanya ikut madamin api agar objek wisata ini segera dibuka kembali," pungkasnya.
(krs/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum