Kebakaran tersebut terjadi pada pada Selasa (15/10) kemarin. Akibatnya, 8 orang pendaki sempat terkepung asap dan api ketika turun dari puncak Tambora. Beruntung mereka berhasil keluar dengan selamat.
"Saat kami turun itu kebakaran lebih parah, bahkan sudah turun melewati Pos 3," salah seorang Pendaki, Imung pada wartawan melalui telepon genggamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Imung mengaku, dia mendaki gunung Tambora pada Minggu (13/10) bersama 7 orang pendaki lainnya. Saat itu, kebakaran tidak terlalu parah, agar bisa sampai puncak, mereka membasahi pakaian agar tidak terbakar.
Namun ketika mereka selesai summit attack dan turun dari puncak, dari kejauhan asap sudah kelihatan. Mereka menyadari asap tersebut berasal dari hutan yang terbakar dan semakin parah.
"Kondisi berubah semakin parah saat kami turun. Pada saat naik kami membasahi pakaian dengan air yang berada di Pos 3 sebelum melanjutkan perjalanan. Sedangkan pada saat turun kami bahkan sesak napas dan hampir pingsan karena asap dan api yang terus berkobar," ujarnya.
![]() |
Dalam perjalanan turun kata Imung, dia menjumpai beberapa pendaki yang akan menuju puncak Tambora, tapi tertahan di Pos 3. Pendaki-pendaki yang baru naik juga berusaha memadamkan api sebisa mereka dengan tumbuhan yang berdaun lebat.
"Mereka memadamkan api sebisanya dengan dahan pohon. Tetapi api menjalar dengan cepat. Tambora jika tidak segera ditolong ya tidak akan tersisa apa-apa lagi," cetusnya.
![]() |
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum