Sebuah negara di kawasan Afrika Timur bernama Djibouti. Berada tepat di Teluk Aden, negara ini berbatasan dengan Somalia dan Ethiopia.
Mendengar dua negara tersebut, mungkin kamu kuatir soal keamanan. Tapi kini Djibouti sedang mempersiapkan diri menjadi 'Dubai' di Afrika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menikmati Padang Pasir yang Seru di Dubai |
Panas bukan jadi masalah sebenarnya. Tapi karena Djibouti tak punya aliran air tawar seperti sungai atau danau air tawar. Panas dan angin kering menimbulkan kesulitan bagi masyarakatnya.
Karena sulitnya air tawar, menjadikan warganya begitu hati-hati untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang Djibouti harus mengebor sumur dan menampung air hujan sebagai cadangan.
Kebanyakan dari mereka masih minim dalam pengenalan salinitas karena terbatasnya akses air tawar. Sehingga masyarakatnya rela dibayar dengan menggunakan air tawar. Ini sudah jadi rahasia umum.
Mulai merangkak ke arah yang lebih baik, 70,4 persen penduduk Djibouti sudah mulai dikenalkan tentang pentingnya salinitas. Namun ini masih di bagian kota saja.
![]() |
Diintip detikcom dari BBC, masyarakat yang hidup di sekitar Danau Assal hidup miskin. Padahal Danau Assal digadang-gadang sebagai ikon wisata dari Djibouti.
Lake Assal adalah danau kawah dengan ketinggian paling rendah di dunia. Uniknya lagi, danau ini memiliki kandungan garam yang sangat tinggi. Lake Assal mirip Laut Mati yang tidak bisa diselami.
Namun berenang bukan pilihan yang baik. Kembali lagi soal panas dan angin kering di Djibouti. Karena memiliki kandungan garam yang sangat tinggi, kamu yang habis berenang di Danau Assal bisa mengalami gatal jika terpapar panas terlalu lama.
Karena susahnya air tawar, mandi pun jadi barang mewah. Jadi jangan berharap bisa mandi setelah keluar dari Danau Assal. Air lebih berharga dibandingkan dengan barang mewah.
![]() |
Kalau diperhatikan, ada suatu kebiasaan di penduduk Djibouti. Penduduknya berbicara dengan sangat pelan dan lambat. Hal ini dilakukan agar mereka tidak cepat haus.
Masyarakat sangat berharap pada kemajuan pariwisata. Mereka sadar bahwa alam yang mereka punya sangatlah unik. Pengelolaan yang maksimal diperlukan untuk menaikkan taraf hidup penduduknya. Apalagi ketersediaan air bersih.
Meski terbilang lazim, tapi transaksi dengan menggunakan air tawar mungkin terasa memilukan buat sebagian orang. Semoga Djibouti bisa cepat maju seperti Dubai ya.
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!