Dilansir dari Travel+Leisure, kebakaran telah menghanguskan hampir 5.000 hektar di bagian selatan Port Macquarie, New South Wales. Menurut seorang penyelamat koala, Cheyne Flanagan, tempat ini merupakan tempat tinggal bagi populasi koala.
"Karena intensitasnya sangat tinggi, saya kira jumlah kematiannya akan sangat tinggi, sangat disayangkan," kata Flanagan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kebakaran terjadi dimulai dengan sangat cepat. Flanagan menambahkan, kebakaran ini merupakan tragedi nasional yang berpotensi kehilangan populasi hewan.
"Saya pikir ini adalah tragedi nasional, bahwa kita berpotensi kehilangan populasi hewan dalam 24 jam terakhir," ungkap Flanagan.
Diperkirakan, koala yang mati akibat kebakaran hutan ini berjumlah sekitar 350 ekor. Direktur rumah sakit Port Koala berharap populasi koala masih bisa selamat.
"Kami berharap tidak seburuk itu. Namun jika melihat intensitas api dan cara berperilaku koala saat menghadapi api, kami tidak banyak berharap," ungkap Sue Ashton.
Kematian koala menjadi akibat umum dari kebakaran hutan. Hewan-hewan biasanya membela diri dari api dengan memanjat ke puncak pohon dan meringkuk. Ketika api hanya melewati mereka dengan cepat, hewan-hewan ini aman. Namun ketika api tetap menyala, maka pertahanan mereka sia-sia.
![]() |
Staff dari rumah sakit koala masih belum bisa mengakses area untuk melihat kerusakan yang terjadi. Namun mereka percaya, populasi koala dapat pulih dalam puluhan tahun.
Tapi masalahnya, ketika populasi terbangun kembali maka akan ada peningkatan perkawinan sedarah. Lalu menyebabkan berkurangnya keragaman genetik yang berakibat fatal bagi spesies.
Kementerian Lingkungan Hidup Australia telah mendaftarkan koala sebagai spesies yang 'rentan'. Australian Koala Fondation memperkirakan sekitar 43.000-100.000 koala yang tersisa di alam liar.
New South Wales, wilayah terpadat di Australia telah mengalami ratusan kali kebakaran hutan dalam beberapa bulan terakhir.
(elk/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol