Dilihat dari akun Instagram resmi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kamis (7/11/2019), terlihat awan lenticular menyelimuti puncak Gunung Semeru. Pemandangan ini sendiri sejatinya relatif sering terjadi.
"Selamat pagi Sahabat Mentari Tengger... pagi ini puncak semeru nampak gagah ber "topi caping" lho... fenomena awan caping atau disebut juga awan Lenticular di puncak gunung adalah suatu fenomena yang umum terjadi ya sahabat...," kata akun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TNBTS juga menjelaskan, terbentuknya awan tersebut akibat pergerakan angin yang menabrak pegunungan atau bukit. Momen dijadikannya menarik simpati pendaki sekaligus mengabarkan bahwa Gunung Semeru masih ditutup.
"Menurut literatur, awan tersebut terbentuk dari hasil pergerakan angin yang menabrak dinding penghalang besar seperti pegunungan atau perbukitan sehingga menimbulkan pusaran di puncak seperti topi caping... Gimana, sudah bikin kangen semeru kan sahabat?" tanyanya.
"Sabar dulu ya..Biarkan alam melakukan pemulihannya dulu setelah terluka. Semoga doa dan sabarnya para sahabat bisa jadi obat untuk kesembuhannya. Salam Konservasi," pungkas TNBTS dalam unggahannya.
Di kolom komentar postingan itu memang banyak sudah yang merindukan ingin mendaki Gunung Semeru lagi. Disuguhi pemandangan cantik Gunung Semeru "bertopi" mereka pun kian antusias menanyakan kepastian kapan dibuka jalurnya.
"@tnbromotenggersemeru admin yth, kapan jalur pendakian Semeru di buka?," tanya @stn.prb.
"Kapan buka min ? Sdh rindu berat nih π," kata @bachtiar_32.
"Kapan dibuka min..aku udah beli tiket pesawat klo ngg ditentuin jadwal pengunduranny tiket ku bisa angus min.., π₯π," ujar @dieno_anwar.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!