Dijelaskan Oki Supriadi, yang juga salah satu staf Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun, bahwa di era Kesultanan Lingga-Riau ada dua masjid pertama yang dibangun di kabupaten ini. Lalu ada dua lagi tersebar di Pulau Penyengat dan Kabupaten Lingga.
Baca juga: Penampakan Masjid Tertua di Utara Indonesia |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan serupa juga diamini oleh warga Pulau Buru. Kata dia Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani lebih tua dari Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Bintan.
![]() |
"Di sini ada wisata sejarah dan religi, ada masjid tertua dan itu lebih tua daripada masjid di Pulau Penyengat. Pusat Kerajaan Riau Lingga," kata Syamsudin (36), warga asli Pulau Buru.
Untuk diketahui, pembangunan Masjid Raya Sultan Riau yang ada di Pulau Penyangat dibangun ada tahun 1761. Dan masjid yang ada di Pulau Buru dipercaya lebih tua dari itu.
Kedua masjid ini memiliki corak cat dan bentuk bangunan yang mirip. Warna kuning menyala mendominasi warga kedua masjidnya.
![]() |
Bahan bangunan berupa putih telur sebagai perekat di keduanya juga sama. Yang menarik lagi dari Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani adalah masih adanya batu giok yang dipasang sebagai ventilasi udara dan masih ada hingga kini.
Terlepas masjid mana yang lebih tua, benda cagar budaya ini memang patut dijaga keberadaannya hingga nanti untuk anak cucu kita. Dan wajar bila pemerintah menyematkan status istimewa itu agar dijaga dan dilestarikan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
![]() |
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!