Mungkin Ini Masjid Tertua di Perbatasan Utara Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Mungkin Ini Masjid Tertua di Perbatasan Utara Indonesia

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 12 Nov 2019 19:11 WIB
Foto udara Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani, Pulau Buru, Kabupaten Karimun (Foto: Wirsad Hafiz/detikcom)
Pulau Buru - Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat sering disebut-sebut sebagai masjid tertua dari Melayu. Namun, di Pulau Buru mungkin ada masjid yang lebih tua.

Dijelaskan Oki Supriadi, yang juga salah satu staf Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun, bahwa di era Kesultanan Lingga-Riau ada dua masjid pertama yang dibangun di kabupaten ini. Lalu ada dua lagi tersebar di Pulau Penyengat dan Kabupaten Lingga.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua masjid era kesultanan di Karimun ini. Totalnya ada 4 masjid, dua itu ada di Karimun lalu dua lagi dibangun di Pulau Penyengat dan Kabupten Lingga," kata Oki Supriadi yang juga lulusan Seni Rupa ISI Yogyakarta 2008.

Pernyataan serupa juga diamini oleh warga Pulau Buru. Kata dia Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani lebih tua dari Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Bintan.

Bukan di Penyengat, Mungkin Ini Masjid Tertua di Perbatasan Utara IndonesiaFoto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom

"Di sini ada wisata sejarah dan religi, ada masjid tertua dan itu lebih tua daripada masjid di Pulau Penyengat. Pusat Kerajaan Riau Lingga," kata Syamsudin (36), warga asli Pulau Buru.

Untuk diketahui, pembangunan Masjid Raya Sultan Riau yang ada di Pulau Penyangat dibangun ada tahun 1761. Dan masjid yang ada di Pulau Buru dipercaya lebih tua dari itu.

Kedua masjid ini memiliki corak cat dan bentuk bangunan yang mirip. Warna kuning menyala mendominasi warga kedua masjidnya.

Batu giok di ventilasi udara masjid Batu giok di ventilasi udara masjid (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Bahan bangunan berupa putih telur sebagai perekat di keduanya juga sama. Yang menarik lagi dari Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani adalah masih adanya batu giok yang dipasang sebagai ventilasi udara dan masih ada hingga kini.

Terlepas masjid mana yang lebih tua, benda cagar budaya ini memang patut dijaga keberadaannya hingga nanti untuk anak cucu kita. Dan wajar bila pemerintah menyematkan status istimewa itu agar dijaga dan dilestarikan.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!

Bukan di Penyengat, Mungkin Ini Masjid Tertua di Perbatasan Utara IndonesiaFoto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom



(msl/krs)

Hide Ads