Tentang Emisi Karbon Pesawat hingga Gagalnya Program PBB

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tentang Emisi Karbon Pesawat hingga Gagalnya Program PBB

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 28 Nov 2019 22:30 WIB
Ilustrasi armada maskapai easyJet (Foto: CNN)
Jakarta - Pesawat dianggap jadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di udara. Lalu, apa langkah-langkah dari maskapai dan bagaimana kebenarannya?

Mereka yang mengklaim paling ramah di dunia penerbangan pasti bersaing dalam hal tarif. Ada satu maskapai Eropa yang merilis soal penerbangan ramah lingkungan atau zero karbon.

Seperti diberitakan CNN, KAMIS (28/11/2019), maskapai LCC easyJet merilis laporan tahunannya minggu ini. Mulai 19 November, maskapai itu akan jadi yang pertama di dunia yang mengoperasikan penerbangan zero karbon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah bagian dari 'proyek berbasis kehutanan, terbarukan dan berbasis masyarakat'. Mereka juga telah menandatangani perjanjian dengan Airbus untuk penelitian pesawat listrik hibrida.

EasyJet adalah maskapai ketiga yang mengumumkan skema emisi karbon yang berimbang. Ada pula Qantas yang telah berjanji untuk menjadi zero pada emisi karbon pada tahun 2050 hingga British Airways yang melakukan hal serupa di semua penerbangan domestik Inggris dari tahun 2020.

Perusahaan induk British Airways, IAG, juga berjanji untuk melayani zero emisi karbon pada tahun 2050. Sementara itu, maskapai Belanda, KLM, meluncurkan iklan yang juga kampanye agar penumpang tidak tidak terbang kecuali saat mendesak.

Maskapai lain, Air Canada dan Air New Zealand telah memiliki skema penyeimbangan emisi karbon mereka sendiri.

Tentang Emisi Karbon Pesawat hingga Gagalnya Program PBBFoto: CNN

Potensi pemasaran

Dunia penerbangan menyumbang 2% emisi karbon dioksida global. Pertumbuhan pesawat diperkirakan 1,9% setiap tahun selama 20 tahun ke depan, menurut Airports Council International, yang memerlukan tindakan nyata dalam mengurangi dampak lingkungan.

Dunia penerbangan berkembang pesat dan di Eropa, bahan bakarnya tidak dikenai pajak. Itu menjadi alasan penurunan 8% dalam penerbangan Swedia.

Menurut juru kampanye iklim, Greta Thunberg, penumpang saat ini diiming-imingi transportasi tanpa emisi melintasi Atlantik. Armada yang digunakan yakni kapal pesiar dan itu ditujukan untuk memojokkan posisi pesawat terbang.

Pangeran Harry dan Meghan Markle dikritik karena plesir menggunakan jet pribadi dalam 11 hari. Lalu mereka memprakarsai adanya perjalanan berkelanjutannya, Travalyst, dan sang pangeran menegaskan bahwa ia telah melakukan perjalanan yang berimbang.

Kepala sains, kebijakan, dan penelitian di organisasi kampanye lingkungan Friends of the Earth, Mike Childs, menyebut pengurangan karbon dalam industri penerbangan penipuan besar-besaran. Kata dia program itu masih belum matang.

Tentang Emisi Karbon Pesawat hingga Gagalnya Program PBBFoto: CNN

Program PBB gagal

Ada sebuah laporan untuk Komisi Eropa di tahun 2017 akan adanya pengurangan atau penyeimbangan emisi karbon. Mereka menemukan bahwa 85% dari program Mekanisme Pembangunan Bersih PBB gagal memberikan pengurangan emisi secara nyata dan terukur.

"Kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca di setiap sektor sesegera mungkin. Selain mengurangi emisi karbon, kita harus menanam banyak pohon dan memulihkan lahan basah dan gambut," kata Childs.

Seorang juru bicara easyJet mengatakan bahwa skema penyeimbangan emisi karbonnya dinilai oleh badan-badan pemantau yang diakui secara global, Gold Standard and Verified Carbon Standard.

"Kami tahu bahwa penyeimbangan karbon hanya merupakan langkah sementara sementara teknologi baru dikembangkan, tetapi saat ini kami percaya itu adalah cara terbaik untuk menghilangkan karbon dari atmosfer," kata jurubicara itu.

"Dalam jangka panjang industri penerbangan harus menemukan kembali jati dirinya sendiri. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah karbon sembil menunggu teknologi baru yang bisa menguranginya," imbuh dia.

Menurut data, setiap proyek penanaman pohon yang diinvestasikan sekarang kemungkinan tidak akan berpengaruh pada 2030. Itu tahun patokan PBB di mana emisi harus turun 45%.

"Pohon tidak mencapai potensi penyimpanan karbon selama 15-35 tahun," kata Krissy Roe, salah satu kepala di perusahaan wisata yang berbasis di Inggris, Responsible Travel. Ia spesialisasi dalam liburan berkelanjutan.

"Semua skema ini sangat bagus dan bagus tetapi tidak cukup cepat," kata dia.

Kata dia, bisa pohon yang ditanam tanpa jaminan akan ditebang sebelum mereka mulai menyimpan karbon. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan adalah perubahan sistem. Roe menyebut gerakan penyeimbangan karbon baru-baru ini tidak membantu banyak dan pesannya pun salah.


Tentang Emisi Karbon Pesawat hingga Gagalnya Program PBBFoto: CNN

Mengimbangi atau tidak sama sekali?


Kata Direktur pelaksana Carbon Footprint, John Buckley, maskapai berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Mereka akan dikritik jika tidak ada upaya mengimbangi emisi karbon dan juga akan dikritik jika tidak melakukan apapun.

Buckley setuju bahwa industri penerbangan perlu berbuat lebih banyak. Akan sangat bagus saat mereka mulai mendanai beberapa aksi penanggulangan perubahan iklim melalui penyeimbangan karbon sembari mengatakan bahwa bio-fuel dan pesawat listrik akan menjadi masa depan dunia penerbangan.

Hal yang penting bagi industri penerbangan adalah mengakui perannya dalam perubahan iklim. Mereka juga harus mendukung solusi saat ini, yakni penyeimbangan karbon.

Responsible Travel mendorong adanya pajak penerbangan hijau. Ada biaya yang ditambahkan ke tiket penerbangan.

Pemerintah Inggris saat ini telah menerapkan Air Passenger Duty (APD) pada semua tiket, saat ini sebesar Β£ 13 untuk penerbangan jarak pendek dan Β£ 78 untuk penerbangan jarak jauh, uang itu masuk ke kas umum pemerintah.

Ada yang berpendapat bahwa APD harus ditingkatkan dan dana tersebut harus digunakan untuk mendanai penelitian penerbangan agar yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan ini juga mendesak agar bahan bakar penerbangan dikenai pajak, yang tidak ada di Inggris atau Eropa.

Sementara itu, pesawat yang ditenagai bahan bakar non karbon diprediksi meluncur beberapa dekade lagi. Masalah selanjutnya adalah tiket yang sangat mahal dan karena itu maskapai mencari cara murah untuk mengatasinya.

Daripada mengurangi karbon pada penerbangan mereka saat ini, maskapai penerbangan harus berinovasi dan membuat bahan bakar bersih dan murah.

Pengumuman easyJet adalah mencoba menarik perhatian regulator dan masyarakat. Itu juga sebuah pernyataan bahwa kita sudah terlalu banyak terbang.

Jadi, jika penyeimbangan emisi karbon tidak berhasil, apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang masih ingin terbang? Tentu sambil meminimalkan dampaknya.

Direktur eksekutif di Center for Responsible Travel (CREST), Gregory Miller, yang berbasis di AS, mengatakan bahwa Anda harus mengikuti pedoman "NERD" dari Dewan Internasional tentang Transportasi Bersih. Adapun di dalamnya ada aturan untuk menerbangkan pesawat yang berumur lebih muda, mengambil pesawat berukuran biasa atau sedang yang cenderung lebih hemat bahan bakar, dan mengambil penerbangan langsung.

Hide Ads