Mereka yang mengklaim paling ramah di dunia penerbangan pasti bersaing dalam hal tarif. Ada satu maskapai Eropa yang merilis soal penerbangan ramah lingkungan atau zero karbon.
Seperti diberitakan CNN, KAMIS (28/11/2019), maskapai LCC easyJet merilis laporan tahunannya minggu ini. Mulai 19 November, maskapai itu akan jadi yang pertama di dunia yang mengoperasikan penerbangan zero karbon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EasyJet adalah maskapai ketiga yang mengumumkan skema emisi karbon yang berimbang. Ada pula Qantas yang telah berjanji untuk menjadi zero pada emisi karbon pada tahun 2050 hingga British Airways yang melakukan hal serupa di semua penerbangan domestik Inggris dari tahun 2020.
Perusahaan induk British Airways, IAG, juga berjanji untuk melayani zero emisi karbon pada tahun 2050. Sementara itu, maskapai Belanda, KLM, meluncurkan iklan yang juga kampanye agar penumpang tidak tidak terbang kecuali saat mendesak.
Maskapai lain, Air Canada dan Air New Zealand telah memiliki skema penyeimbangan emisi karbon mereka sendiri.
![]() |
Potensi pemasaran
Dunia penerbangan menyumbang 2% emisi karbon dioksida global. Pertumbuhan pesawat diperkirakan 1,9% setiap tahun selama 20 tahun ke depan, menurut Airports Council International, yang memerlukan tindakan nyata dalam mengurangi dampak lingkungan.
Dunia penerbangan berkembang pesat dan di Eropa, bahan bakarnya tidak dikenai pajak. Itu menjadi alasan penurunan 8% dalam penerbangan Swedia.
Menurut juru kampanye iklim, Greta Thunberg, penumpang saat ini diiming-imingi transportasi tanpa emisi melintasi Atlantik. Armada yang digunakan yakni kapal pesiar dan itu ditujukan untuk memojokkan posisi pesawat terbang.
Pangeran Harry dan Meghan Markle dikritik karena plesir menggunakan jet pribadi dalam 11 hari. Lalu mereka memprakarsai adanya perjalanan berkelanjutannya, Travalyst, dan sang pangeran menegaskan bahwa ia telah melakukan perjalanan yang berimbang.
Kepala sains, kebijakan, dan penelitian di organisasi kampanye lingkungan Friends of the Earth, Mike Childs, menyebut pengurangan karbon dalam industri penerbangan penipuan besar-besaran. Kata dia program itu masih belum matang.
![]() |
Program PBB gagal
Ada sebuah laporan untuk Komisi Eropa di tahun 2017 akan adanya pengurangan atau penyeimbangan emisi karbon. Mereka menemukan bahwa 85% dari program Mekanisme Pembangunan Bersih PBB gagal memberikan pengurangan emisi secara nyata dan terukur.
"Kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca di setiap sektor sesegera mungkin. Selain mengurangi emisi karbon, kita harus menanam banyak pohon dan memulihkan lahan basah dan gambut," kata Childs.
Seorang juru bicara easyJet mengatakan bahwa skema penyeimbangan emisi karbonnya dinilai oleh badan-badan pemantau yang diakui secara global, Gold Standard and Verified Carbon Standard.
"Kami tahu bahwa penyeimbangan karbon hanya merupakan langkah sementara sementara teknologi baru dikembangkan, tetapi saat ini kami percaya itu adalah cara terbaik untuk menghilangkan karbon dari atmosfer," kata jurubicara itu.
"Dalam jangka panjang industri penerbangan harus menemukan kembali jati dirinya sendiri. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah karbon sembil menunggu teknologi baru yang bisa menguranginya," imbuh dia.
Menurut data, setiap proyek penanaman pohon yang diinvestasikan sekarang kemungkinan tidak akan berpengaruh pada 2030. Itu tahun patokan PBB di mana emisi harus turun 45%.
"Pohon tidak mencapai potensi penyimpanan karbon selama 15-35 tahun," kata Krissy Roe, salah satu kepala di perusahaan wisata yang berbasis di Inggris, Responsible Travel. Ia spesialisasi dalam liburan berkelanjutan.
"Semua skema ini sangat bagus dan bagus tetapi tidak cukup cepat," kata dia.
Kata dia, bisa pohon yang ditanam tanpa jaminan akan ditebang sebelum mereka mulai menyimpan karbon. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan adalah perubahan sistem. Roe menyebut gerakan penyeimbangan karbon baru-baru ini tidak membantu banyak dan pesannya pun salah.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol