Jawa Tengah menjadi salah satu yang diuji untuk menyiapkan wisata kesehatan. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng menyebut ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk menyiapkannya.
Kemenkes dan Kemenparekraf meluncurkan katalog wisata kesehatan dan skenario perjalanan wisata kebugaran beberapa waktu lalu. Pengujian dilakukan di lima kota yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang, kemudian Bali, dan Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Disporapar Jateng Sinoeng R Rachmadi mengatakan belum mengetahui destinasi wisata mana yang diverifikasi di Solo dan Semarang itu.
"Mana yang diverivikasi itu kewenangan sana, tapi saya menyambut baik," kata Sinoeng saat peluncuran event 2020 Jawa Tengah di Hotel MG Setos Semarang, Rabu (27/11/2019).
Meski demikian ada beberapa yang harus disiapkan untuk menyambut wisata kesehatan itu antara lain fasilitas-fasilitas yang memadai.
"Paling tidak berikan bukti nyata fasilitas berkunjung merasa aman. Misal sakit dibawa kemana bisa tertangani cepat. Tersedia fasilitas yang bersih sehat dan aman," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kemenkes Pretty Multihartina mengatakan ada empat kluster wisata kesehatan dan kebugaran yang dikembangkan Kemenkes dan Kemenparekraf. Kluster tersebut adalah wisata medis, wisata kebugaran dan jamu atau herbal, wisata olahraga yang mendukung kesehatan, dan terakhir wisata ilmiah kesehatan.
"Lha kenapa kita sekarang mencoba untuk mensosialisasikan di Yogya dan sekitarnya? Karena Yogyakarta dengan Borobudur-nya menjadi salah satu dari lima destinasi superprioritas," kata Pretty.
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!