Kota Bivona di Italia menjual rumah dengan harga miring sebagai upaya untuk meramaikan kota yang mulai ditinggalkan penduduknya itu.
Sejumlah kota dan desa di Italia sekarang ini tengah berkompetisi untuk menjual rumah-rumah dengan harga murah. Tak terkecuali Bivona yang berada di bagian selatan Pulau Sisilia. Mereka menjual rumah seharga EUR 1 atau sekitar Rp 16 ribu.
Bivona mengobral rumah-rumah di sana lantaran tengah mengalami depopulasi penduduk. Generasi muda di sana banyak yang pindah ke kota besar untuk mencari kesempatan kerja yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BACA JUGA: Niat Mulia di Balik Kisah Warga Jual Desa |
Harga rumah yang murah ini diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi orang luar untuk mau membeli rumah yang ditinggalkan tersebut. Mereka juga ingin mengembalikan kejayaan kota itu seperti pada abad ke-16.
Setiap pembeli rumah ini nantinya akan diminta untuk membayar deposito sebesar EUR 2.100 atau sekitar Rp 33 juta. Uang deposito ini akan digunakan untuk renovasi bangunan yang rusak dan berlaku selama 4 tahun.
Tarif ini terbilang murah jika dibandingkan dengan kota lainnya seperti Sambuca yang juga menjual rumah seharga EUR 1. Deposito di Sambuca besarnya adalah EUR 15 ribu atau setara Rp 242 juta. Uang ini digunakan untuk renovasi selama 3 tahun setelah pembelian. Selain itu, ada biaya keamanan sebesar EUR 5.000 atau sekitar Rp 80 juta yang akan dikembalikan setelah renovasi selesai.
Bivona dikenal sebagai kota dengan udara sejuk karena terletak di kaki Bukit Sicani. Udara yang segar, sungai dan air terjun yang jernih, membuat tempat ini cocok dijadikan tempat beristirahat dari rutinitas di kota besar.
![]() |
Selain kondisi alamnya yang masih asri, arsitektur bangunan khas abad pertengahan juga terasa di sini. Berbagai festival juga rutin dilakukan setiap tahun seperti Peach Festival pada bulan Agustus, sebuah festival perayaan buah peach sebagai komoditas lokal Bivona. Perayaan lainnya adalah kelahiran Santo Joseph di bulan Maret dimana penduduk akan membagikan makanan dan minuman untuk anak-anak dan orang yang membutuhkan.
Kalau datang ke sini, kamu juga akan disambut penduduk yang akan memberikan makanan dan red wine gratis. Setiap orang yang membeli properti di sini juga bisa mengubah fungsi rumahnya menjadi toko, restoran, atau hotel. Jadi, apakah kamu tertarik menjadi salah satu pemilik rumah di sana?
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol