Kebumen Targetkan Status Unesco Global Geopark Tahun 2021

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kebumen Targetkan Status Unesco Global Geopark Tahun 2021

Rinto Heksantoro - detikTravel
Kamis, 05 Des 2019 10:16 WIB
Diskusi rencana aksi komite Geopark Karangsambung Karangbolong (Rinto Heksantoro/detikcom)
Kebumen - Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong maish terus digeber untuk naik status menjadi UNESCO Global Geopark tahun 2021. Caranya bagaimana?

Pemkab Kebumen, Jawa Tengah terus melakukan berbagai upaya agar target status Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong dapat tercapai menjadi Unesco Global Geopark (UGG) pada 2021 nanti. Salah satu upaya itu adalah dengan membentuk komite-komite yang nantinya akan melalsanakan langkah riil demi mencapai target tersebut.

Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz menyampaikan bahwa Geopark Karangsambung-Karangbolong telah ditetapkan sebagai geopark nasional oleh pemerintah pusat pada 29 November 2018. Saat ini, pihaknya sedang melakukan berbagai upaya untuk menuju Unesco Global Geopark.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, aksi riil akan dilakukan segera melalui 6 komite yang telah terbentuk. Adapun komite tersebut antara lain Komite Perencanaan dan Pengembangan, Komite Konservasi dan Edukasi, Komite Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Komite Promosi Budaya dan Pengembangan Daya Tarik Wisata, Komite Pemberdayaan Masyarakat, serta yang terakhir adalah Komite Kemitraan dan Pendanaan Alternatif.

"Usaha sosialisasi mengenai Geopark Karangsambung-Karangbolong sudah dilakukan namun belum maksimal, makanya ini kita lakukan upaya pendukung lain dengan membentuk 6 komite. Semoga tahun 2021 Kebumen dapat meraih Unesco Global Geopark seperti yang kita harapkan," kata Yazid di sela-sela diskusi rencana aksi komite Geopark Karangsambung Karangbolong di sebuah rumah makan, Rabu (4/12/2019) malam.

Geopark Karangsambung-Karangbolong sendiri berada di kawasan seluas 543.599 kilometer pesegi, mencakup 117 desa di 12 kecamatan. Kawasan ini akan dikelola sebagai kawasan konservasi, edukasi dan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Geopark Karangsambung-Karangbolong Djunedi Faturakhman yang juga ikut mendampingi bupati menambahkan bahwa 4 pilar penting untuk mencapai target tersebut harus dikuasi. Selain itu, juga dibutuhkan dukungan secara mutlak dari masyarakat.

"Geopark merupakan kerja besar, sosialisasi mutlak penting dan butuh dukungan dari masyarakat. Dukungan itu timbul kalau mereka menyadari. Untuk dukungan lain seperti sarana dam prasarana bisa dikejar, mudah-mudahan bisa menopang," tutur Djunaedi.

"Empat pilar penting harus kita kejar. Pertama geologi standar internasional sudah kita pegang, kedua kelembagaan, ketiga jejaring dan yang keempat adalah visibilitas atau aspek ketertampakan seperti papan penunjuk, pusat informasi, web dan lain-lain," tandasnya.

Seperti diketahui, bahwa Geopark Karang Sambung-Karang Bolong merupakan kawasan wisata alam dan pengetahuan. Situs bebatuan berumur lebih dari 100 juta tahun itu bahkan disebut-sebut sebagai Lantai Dasar Samudera Purba.

Singkapan batuan tua yang diperkirakan terjadi pada kedalaman 4 km di dalam samudera itu merupakan jejak-jejak proses paleosubduksi. Pengangkatan lantai dalam samudera terjadi akibat adanya aktivitas tektonik lempeng pada bagian zona subduksi antara lempeng Australia dan Eurasia.


(bnl/bnl)

Hide Ads