Yang menarik, mereka mengamati fenomena ini dengan menggunakan peralatan sederhana dari barang bekas. Home made eye filter ini dibuat oleh Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara untuk warga dan wisatawan di puncak bukit cinta Kemantren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Alat tersebut dibuat dengan menggunakan potongan kardus. Sementara filternya menggunakan hasil foto rontgen bekas.
"Ini merupakan kreativitas dari teman-teman di Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara untuk membuat home made eye filter. Tujuannya untuk pengamanan ketika mau melihat fenomena gerhana matahari. Selain itu juga menggunakan teropong dan kamera DSLR," ujar Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Bukit Cinta Kemantren, Kamis (26/12/2019).
![]() |
Kabupaten Banjarnegara menjadi salah satu daerah yang bisa menyaksikan fenomena gerhana matahari walaupun tidak penuh. Di sini yang dapat diamati adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS), alias bukan Gerhana Matahari Cincin (GMC).
"Yang paling terlihat itu di sebelah utara Sumatra dan Kalimantan. Kalau di Banjarnegara ini bisa melihat tapi tidak 100 persen. hanya sekitar 70 persen," terangnya.
![]() |
Salah satu wisatawan, Hendra, mengaku penasaran dengan fenomena gerhana matahari. Ia pun menyempatkan diri untuk melihat fenomena tersebut dengan menggunakan peralatan milik BMKG.
"Saya tahu BMKG memantau fenomena gerhana matahari dari atas bukit cinta di Desa Kalilunjar, makanya saya ke sini. Ingin melihat langsung gerhana matahari cincin," kata dia.
(krs/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan