Salam 'Bapak-Ibu' Dikritik, Maskapai Ini Bikin Aturan Baru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Salam 'Bapak-Ibu' Dikritik, Maskapai Ini Bikin Aturan Baru

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 02 Jan 2020 13:19 WIB
EasyJet (Foto: The Telegraph)
Jakarta - Penumpang pesawat lazim disapa ucapan 'Selamat pagi bapak-bapak dan ibu-ibu'. Tapi akibat ada penumpang yang protes, salah satu maskapai Eropa pun bikin aturan baru untuk krunya.

Seperti diberitakan CNN, oleh karena hal di atas pihak maskapai membuat aturan salam yang lebih inklusif atau umum bagi penumpangnya. Adalah EasyJet, maskapai LCC dan salah satu maskapai terbesar di Eropa, yang telah mengeluarkan panduan untuk menyambut penumpang di pesawatnya.

"Kami ingin kru kami menyambut semua orang di atas pesawat. Jadi, kami telah membuat beberapa panduan tentang cara terbaik untuk melakukan itu dengan cara yang inklusif untuk semua orang," kata juru bicara maskapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, EasyJet menekankan bahwa pihaknya belum melarang salam itu. Adanya panduan itu setelah Andi Fugard, seorang dosen senior di Birkbeck, Universitas London, mengadu ke EasyJet pada bulan Agustus tentang netral gender.

"Dear @easyJet, are you in some kind of competition to see how many times you can reinforce gender binaries? "Ladies and gentlemen, boys and girls", perfume strictly segrated again by "ladies and gentlemen". Ditch sir/madam too. An organisation as huge as yours must do better," unggah @InductiveStep.

Akun ini terhubung langsung ke situs pribadi Fugard. Fugard telah dihubungi untuk namun tak mau berkomentar. EasyJet mengatakan bahwa panduan salam terbarunya bukan menanggapi unggahan Twitter itu.


Kata perusahaan, EasyJet berkomitmen dan fokus pada keragaman. Pihaknya juga akan meneruskan umpan balik dari para penumpangnya.

Langkah ini dilakukan empat bulan setelah pengaduan asli, dan dua bulan sejak Air Canada mengumumkan akan meniadakan salam pria dan wanita. Maskapai itu mendukung salam netral gender.

"Mengatasi sekelompok orang netral gender adalah cara yang sangat sederhana dan positif untuk memastikan semua orang merasa diterima dan diikutsertakan," kata seorang juru bicara dari Stonewall, sebuah kelompok kampanye LGBT yang berbasis di Inggris.





(msl/msl)

Hide Ads