Ada-ada saja kejadian bule bikin ulah di Bali. Sebut saja misalnya mencuri, sampai bikin onar dan membahayakan orang lain.
Di penghujung tahun 2019 kemarin, seorang bule berulah di kawasan Seminyak. Diberitakan media asal Australia, 9News.com.au ada ulah bule yang bawa-bawa kayu lalu pamer tendangan berputar ke arah motor yang sedang melaju. Diperkirakan lokasinya di wilayah Seminyak, tepatnya di jalan Drupadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia memegang dua buah kayu besar dan mengayun-ayunkannya ke arah penduduk lokal," ucap seorang saksi mata asal Australia yang menolak disebut namanya, kepada 9News.
Sebelumnya di pertengahan tahun 2019 kemarin, seorang bule viral di media sosial. Bule pria bikin onar di jalanan Sunset Road, berteriak-teriak, sampai menyerang pengendara motor dengan tendangan kungfu!
Dia ditangkap oleh warga setempat dengan kondisi tubuh yang terluka, sampai-sampai harus diikat dengan selang. Bule yang diketahui bernama Nicholas Carr (26) pun harus menjalani persidangan.
Dia akhirnya divonis 4 bulan penjara. Usut punya usut, Nicholas Carr mabuk. Dia minum 20 botol vodka dan lepas kendali.
Belum lagi kasus bule yang jadi pencuri di Bali. Ada turis India yang mencuri barang di villa, sampai mencuri penyu!
BACA JUGA: Dosa Turis di Bali: Jadi Pencuri |
Lantas, sampai kapan hal seperti itu terus terjadi? Tentu, bule yang bikin ulah tak hanya merugikan orang Bali sendiri tapi juga turis lainnya.
Bulan Oktober 2019 kemarin, Gubernur Bali Wayan Koster sedang menyusun peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang pariwisata. Peraturan tersebut, nantinya berisikan beragam etika dan larangan yang harus dituruti turis selama plesiran di Bali.
![]() |
"Ya kita mengarah ke sana. Target di eksekutif Desember ini selesai, tentang kualitas penyelenggaraan kepariwisataan Bali sekarang hampir selesai draft awalnya, tinggal diskusi lagi," kata Koster kepada wartawan di Denpasar, Bali, Selasa (16/10/2019).
Sejauh ini masih dinantikan kelanjutan perihal Perda tersebut. Mengingat masih saja ada turis nakal maka ketegasan, dalam hal ini diawali oleh Perda, tentu saja krusial. Bukan apa-apa, kalau makin banyak turis yang bikin ulah di Bali, ya, citra pariwisata Pulau Dewata juga bisa ikut tercoreng.
(aff/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum