Marisa Ayu Anggie atau yang biasa disapa Anggie, salah seorang warga Indonesia yang tinggal di Melbourne menceritakan suasana kotanya yang dikepung asap. Asal tahu saja, asap dari kawasan timur negara bagian Victoria, yakni East Gippsland, telah sampai ke Melbourne yang jaraknya 300 kilometer!
"Sudah dari tiga hari lalu berasap. Parah banget asapnya," terang Anggie kepada detikcom, Selasa (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Daya pandang menjadi buruk, gedung-gedung bahkan seperti ditelan oleh asap. Suhu di Melbourne pun menjadi panas.
"Rasanya kalau keluar rumah, dada sesak dan kepala pusing. Kalau dari berita yang saya tahu, suhu juga ikut panas akibat asap," kata Anggie.
Anggie menjelaskan, teman-temannya pun merasakan hal yang sama. Padahal sejatinya, Melbourne adalah kota yang hijau. Alias, banyak taman dan pepohonan rindang.
"Melbourne tuh aslinya sejuk banget dan juga jauh dari New South Wales yang merupakan titik awalnya kebakaran," tuturnya.
![]() |
Apakah sudah banyak warga Melbourne yang memakai masker demi keselamatan diri?
"Sejauh ini cuma ada 1-2 orang yang pakai masker, tapi jarang banget sih. Semoga saja asapnya cepat hilang," harap Anggie.
Dilansir dari ABC Australia, menurut pengukuran yang dilakukan Otoritas Perlindungan Lingkungan di Australia (EPA), tingkat kualitas udara di kawasan pemukiman di Melbourne, seperti di Dandeong dan Brighton sudah di tingkat 'sangat buruk'.
Sebagian kabut asap memang berasal dari kebakaran di daerah East Gippsland, namun sebagian besar asap itu berasal dari pulau Tasmania, menurut EPA.
![]() |
Bagi traveler yang mau jalan-jalan ke Melbourne, harap berhati-hati. Ada baiknya memantau dulu perkembangan informasi ter-update di sana.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol