Museum merupakan tempat menyimpan benda-benda bersejarah masa lalu. Ciamis memiliki museum yang menarik dikunjungi. Salah satunya Museum Galuh Imbanagara di Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis. Ada apa saja di museum itu ?
Baca juga: Air Terjun Tersembunyi nan Cantik di Ciamis |
Museum Galuh Imbanagara terletak di jalan Mayor Alibasyah no. 311 Imbanagara, Ciamis, tepatnya di depan kantor Kepala Desa Imbanagara. Dari jalan Nasional hanya berjarak sekitar 50 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat detikcom berkunjung Rabu (8/1/2020), terlihat berbagai benda pusaka seperti mahkota Bupati Galuh, keris, golok, hingga senapan tersimpan dalam lemari, yang usianya mencapai ratusan tahun. Tombak hingga pedang juga tersimpan pada tempatnya. Bahkan ada juga jenglot yang asal usulnya masih misterius.
Pada dinding museum terpampang tulisan-tulisan mengenai sejarah Kerajaan Galuh hingga silsilah Galuh. Terdapat juga koleksi foto-foto Kabupaten Galuh yang kini Kabupaten Ciamis masa lalu. Dan lukisan gambaran Bupati Galuh Imbanagara.
Sebelum dibangun museum, dulu benda pusaka ini disimpan di rumah keluarga keturunan Bupati Galuh yakni di rumah Raden Enggun (alm). Yang kini diwariskan kepada anaknya Raden Melita Tri Lestari. Benda pusaka ini diwariskan secara turun temurun.
![]() |
Tetapi setelah ada tinjauan dari Bupati Ciamis Oma akhirnya dibangun museum yang letaknya didepan balai Desa Imbanagara. Tujuannya agar benda bersejarah itu terawat dan dilestarikan.
"Isi museum ini juga sering dipamerkan ketika ada kegiatan kebudayaan di tingkat Kabupaten. Tidak semua hanya beberapa koleksi, setelahnya disimpan lagi," ujar pewaris, Raden Melita di museum.
Menurut informasi, Desa Imbanagara pada zaman dahulu lokasi ini merupakan pusat Pemerintahan Galuh setelah dipindahkan dari Gara Tengah oleh Raden Adipati Arya Jayanagara. Waktu itu Imbanagara bernama Barunai.Pada tanggal 15 Januari 1816 pusat Pemerintahan Galuh dipindahkan oleh Tumenggung Wirahadikusumah ke Cibatu, yaitu Kota Ciamis yang sekarang dan diperkirakan di sekitar Pendopo Bupati saat ini.
"Pengunjung ke museum ada, tapi kebanyakan dari luar daerah seperti Bandung, Jakarta yang ingin memperdalam sejarah Galuh. Sekarang kalau dari Ciamis yang berkunjung kebanyakan mahasiswa Universitas Galuh. Karena informasinya ada mata kuliah Kegaluhan. Bukan hanya mahasiswa sejarah saja, tapi banyak dari fakultas lainnya," jelas Melita.
![]() |
Melita menuturkan untuk perawatan Museum Galuh Imbanagara ini masih secara swadaya. Ia berharap ada perhatian dari Pemkab Ciamis untuk perawatan dan penataan.
"Idealnya museum itu ukurannya besar, kalau sekarang masih kecil. Semoga ke depan ada perhatian dari pemerintah. Karen ini kan salah satu aset sejarah yang harus dilestarikan," ucap Melita.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!