Polewali Mandar seolah tidak pernah lepas dengan kekayaan potensi wisata alamnya. Salah satunya, kolam alam yang berada di tengah areal perkebunan warga, Desa Mirring, Kecamatan Binuang.
Oleh warga setempat, kolam alam tersebut diberi nama Air Terjun Kamandang. Itu karena letak tempat wisata di Polewali Mandar yang satu ini berada di kaki gunung yang bernama Kamandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bersama salah seorang teman, saya berkesempatan mengunjungi Air Terjun Kamandang pada tengah pekan lalu. Informasi keberadaannya saya ketahui dari media sosial. Saya sampai ke lokasi kawasan wisata ini berkat bantuan pemuda setempat yang bersedia mengantar hingga ke tempat tujuan.
Maklum, belum ada tanda-tanda khusus yang dibuat pemerintah ataupun swasta, sebagai acuan pengunjung untuk menjangkau tempat ini.
Secara pribadi, saya menilai kawasan wisata ini lebih cocok di sebut kolam alam, karena nyaris tidak ada air terjun yang terlihat. Kalaupun ada, debit airnya sangat sedikit, dengan tinggi satu sampai dua meter saja.
Pemuda yang mengantar saya mengatakan, debit air kawasan wisata ini baru akan melimpah usai diguyur hujan. Saat itu, terlihat sejumlah air terjun berukuran mini, yang oleh warga disebut Air Terjun Kamandang.
![]() |
Meski tidak berhasil melihat keindahan air terjun tersebut, tentunya tidak membuat saya kecewa, meski telah jauh-jauh datang.
Karena, kawasan ini memiliki kolam alam dengan keindahan tersendiri. Airnya tidak hanya sejuk, tetapi juga jernih membuat keberadaan bebatuan dan ikan-ikan kecil di dalam kolam, mudah terlihat dengan mata telanjang.
Pada dinding batu di sisi kolam, juga terlihat keindahan bias cahaya matahari yang dipantulkan air dalam kolam seperti kaca.
Setidaknya ada tiga kolam alam di tempat ini, yang berada di antara bebatuan, pada tingkatan berbeda. Ukurannya juga tidak sama, dengan kedalaman yang berbeda-beda.
![]() |
Udara di sekitar kolam terasa sejuk, karena dikeliling pepohonan tinggi. Dengan suasana yang sangat tenang, tentunya kawasan wisata kolam alam Kamandang ini, cocok menjadi tempat bersantai dan relaksasi. Apalagi di sekitar kolam mudah kita jumpai aneka jenis kupu-kupu dan capung yang berterbangan.
Namun sayang, kawasan wisata ini belum dikelola oleh pemerintah maupun swasta, sejumlah warga yang berkunjung juga tampaknya tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, bahkan seenaknya membuang sampah sembarangan.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol