Pasar Imlek Semawis Semarang Kembali Digelar Pekan Depan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pasar Imlek Semawis Semarang Kembali Digelar Pekan Depan

Angling Adhitya Purbaya - detikTravel
Sabtu, 11 Jan 2020 18:54 WIB
Doa persiapan Pasar Imlek Semawis di Semarang (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Pasar Imlek Semawis (PIS) 2020 akan kembali digelar akhir pekan depan tanggal 17 sampai 19 Januari 2020. Tema yang diusung yaitu Potehi, wayang klasik khas China.

Ketua Komunitas Pecinan Semarang Untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim mengatakan Pasar Imlek Semawis kali ini dimajukan dan sengaja jatuh saat akhir pekan agar tidak mengganggu aktivitas di hari biasa.

"Imleknya kan Sabtu, kita majukan seminggu. Kalau diadakan Selasa, Rabu, Kamis bisa mengganggu aktivitas," kata Harjanto di Klenteng Tay Kak Sie, Sabtu (11/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses menuju pembukaan PIS 2020 sudah dimulai hari ini dengan doa bersama dan ketuk pintu kelada warga dan dewa-dewa di klenteng sekitar Pecinan Semarang.

Doa dilakukan di Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok. Uniknya doa dipimpin oleh tokoh agama Islam bernama Dono dan dilakukan dengan cara Islam.

"Mereka menghargai, percaya kita di tanah para Wali. Minta tolong didoakan ya saya doakan, masalah dikabulkan tidak itu semua Allah. Yang penting kita saling menghormati di Semarang ini," ujar Dono.

Doa dilakukan secara IslamDoa awal dilakukan secara Islam (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Sementara itu Harjanto mengatakan doa dengan dipimpin cara Islam sudah biasa. Lagipula peserta di PIS tidak semua warga keturunan, tapi juga warga sekitar.

"Karena kita di Indonesia juga pakai adat di sini. Panitia juga ada warga, muslim," pungkas Harjanto.

Usai berdoa dengan cara Islam, panitia warga keturunan Tionghoa kemudian berdoa menurut kepercayaan mereka di klenteng. Berikutnya prosesi ketuk pintu ke beberapa klenteng di sana dengan iringan barongsai.

Kegiatan dalam PIS 2020 yaitu bazar produk unggulan Pecinan mulai kuliner hingga pernak-pernik Imlek. Pertunjukkan kebudayaan Tionghoa seperti wayang potehi, wushu, barongsai, kaligrafi dan lainnya.

Kegiatan lainnya yaitu pengunjung bisa berfoto dengan suasana tradisional tionghoa (Cheng Ge) seperti dengan Dewa Petir, Raja Langit, Dewi Kwan Im dan sebagainya.

Pasar Imlek Semawis Semarang Kembali Digelar Pekan DepanKetua Komunitas Pecinan Semarang Untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Terkait tema "Potehi", Harjanto menjelaskan jika kesenian itu nyaris hilang karena minimnya penerus dan peminat. Padahal dari pengalaman Harjanto di Taiwan, Potehi di Indonesia justru masih asli.

"Wayang Potehi di Indonesia masih asli pakemnya daripada Taiwan. Saya beli ini (menunjukkan wayang Potehi) di Taiwan, ini kepalanya cetakan, di Jombang ukiran. Kita harap dengan tema ini pemerhati seni bisa memperhatikan nasib Wayang Potehi," jelasnya.

Dalam rangkaian PIS 2020 juga ada talkshow membahas Wayang Potehi dengan narasumber berbagai bidang mulai antropolog, pemain Wayang Potehi, budayawan, hingga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Susahnya wayang Potehi itu kemana-mana bawa panggung. Semoga nanti ada panggung keliling yang di mobil, jadi tinggal buka," pungkasnya

PIS 2020 digelar di tempat biasanya yaitu gang Pinggir, pecinan Semarang. Penutupan jalan sudah dimulai pada tanggal 15 Januari 2020 pukul 18.30 WIB dan akan kembali dibuka tanggal 20 Januari 2020.


(rdy/rdy)

Hide Ads