Sekelompok turis beranggotakan enam orang yaitu turis asal Prancis, dua orang Brasil, dan dua orang Argentina dan Chile ditangkap kepolisian setempat karena diduga merusak situs budaya Machu Picchu. Keenam turis itu diamankan hari Minggu (12/1/2020), usai penjaga taman dan polisi menemukan mereka berada di lokasi terlarang bagi turis yaitu Temple of The Sun atau Kuil Matahari.
"Keenam turis itu ditahan dan diselidiki oleh kementerian publik atas dugaan kejahatan terhadap warisan budaya," kata Polisi Regional Cusco, Wilbert Leyva pada Senin sebagaimana diwartakan Channel News Asia yang mengutip kantor berita Andina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika keenam turis ini terbukti bersalah merusak peninggalan sejarah Peru, mereka akan dihukum minimal 4 tahun penjara.
Baca juga: Liburan ke Peru, Kunjungi Destinasi Top Ini |
Selama ini beberapa bagian dari Temple of The Sun memang dibatasi dari kunjungan turis untuk alasan pelestarian. Temple of The Sun digunakan sebagai tempat persembahan pada matahari yang dianggap sebagai dewa paling penting di Kekaisaran Inca dan peradaban pra-Inca lainnya di wilayah Andean.
Nama Machu Picchu yang berarti gunung tua dalam bahasa Quechua berada di puncak gunung yang subur dan dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Inca Pachacuti (1438-1471). Kompleks ini terletak sekitar 100 kilometer dari kota Andes, Cusco, ibukota Inca tua di Peru Tenggara.
Baca juga: 7 Keajaiban Dunia Baru yang Kamu Perlu Tahu |
Kompleks Machu Picchu ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu untuk pertanian, perumahan, dan upacara keagamaan. Situs ini menjadi situs paling penting bagi Kekaisaran Inca yang memerintah sebagian besar Amerika Selatan bagian barat selama 100 tahun, sebelum penaklukan Spanyol pada abad ke-16.
Machu Picchu yang sempat 'hilang', ditemukan kembali pada tahun 1911 oleh penjelajah Amerika Hiram Bingham. UNESCO menobatkannya sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1983.
(pin/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025