Sejumlah bandara di berbagai negara melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran virus corona atau coronavirus. Termasuk di Indonesia.
Virus corona yang sedang menjangkit China dan Amerika Serikat (AS) berpotensi menyebar ke negara lainnya. Salah satu cara penyebarannya adalah melalui kegiatan traveling antar negara. Oleh sebab itu, sejumlah bandara di dunia meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus ini.
Di AS sendiri, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang merupakan badan pengendalian dan pencegahan virus ini telah bekerjasama dengan pemerintah China dalam mengatur lalu lalang masyarakat antar kedua negara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Fox News, Kamis (23/1/2020), CDC dan juga U.S Customs and Border Protection (CBP) telah menerapkan peningkatan pemeriksaan kesehatan untuk penumpang yang datang dari atau ke provinsi Wuhan, China.
![]() |
Pemeriksaan itu telah dilakukan sejak Jumat (17/1/2020) lalu di tiga bandara besar seperti Bandara Internasional San Francisco (SFO), Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK) di New York dan Bandara Internasional Los Angeles (LAX).
CDC juga mengumumkan perluasan pemeriksaan kesehatan ke Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta (ATL) dan Bandara Internasional O'Hare (ORD) di Chicago.
Pada hari Rabu (22/1/2020), pemerintah China telah mengumumkan karantina untuk Kota Wuhan yang diyakini sebagai asal virus corona. Dalam masa karantina tersebut, bandara dan stasiun kereta api dilaporkan akan ditutup.
Peningkatan pemeriksaan juga dilakukan di Indonesia. Detikcom sebelumnya telah melaporkan bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah melakukan pencegahan dan waspada terhadap virus corona itu. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soetta sudah mulai melakukan antisipasi dari seminggu lalu.
![]() |
Serupa dengan Bandara Soetta, pengawasan penumpang juga diperketat di Bandara Internasional Juanda.
"Kalau penumpang itu suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat, akan kami arahkan ke ruang isolasi khusus di dalam lingkungan Bandara," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya, Budi Hidayat, Rabu (22/1/2020).
Bandara lainnya yang juga sudah siap siaga adalah Bandara Internasional Adisutjipto di Yogyakarta. Bandara yang melayani dua rute internasional Kuala Lumpur dan Singapura ini akan mendeteksi penumpang melalui pemeriksaan suhu tubuh.
"Di terminal kedatangan internasional telah tersedia alat body thermal scanner, apabila penumpang menunjukkan indikasi suhu tubuh tinggi akan kami karantina. Kalau berpotensi menularkan penyakit atau wabah menular akan kami rujuk ke RSUP Dr Sardjito," ujar GM PT AP 1 Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2020).
Sementara itu di Thailand, kota-kota dan bandara-bandara di Bangkok, Krabi, Chiang Mai, dan Phuket dilaporkan juga memeriksa penumpang yang datang dari tempat-tempat yang tercatat terjangkit virus tersebut.
Di Jepang, diberlakukan kebijakan di mana setiap turis asal China diwajibkan mengisi formulir kesehatan dan menjalani pemeriksaan kesehatan di pintu masuk.
![]() |
Kemudian di Korea Selatan, turis yang melakukan penerbangan langsung dari Wuhan juga diperiksa suhu badannya pada saat kedatangan.
Guardian juga melaporkan bahwa India telah 'menyaring' suhu badan penumpang yang tiba dari Tiongkok di tujuh bandara negara itu.
Singapura dan Malaysia mengumumkan akan memperluas pemeriksaan suhu untuk penumpang yang datang dari Tiongkok.
Beberapa negara lain juga telah membagikan pemberitahuan kepada para turis dan memperingatkan tentang gejala coronavirus dengan memasang tanda-tanda di kawasan wisata populer. Bila turis merasakan gejala tersebut, mereka dapat memberitahu otoritas setempat untuk memeriksa mereka.
Sampai saat ini, lebih dari 500 kasus yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona. Dari seluruh kasus, ada 17 kematian di China yang dikaitkan dengan virus itu. Virus ini juga telah menyebar ke AS.
Virus corona merupakan keluarga virus yang menyerang hewan seperti unta, kucing, dan kelelawar. Namun berdasarkan penelitian terbaru, virus ini juga bisa menular dari manusia ke manusia.
Infeksi virus corona dapat menyebabkan demam, batuk, dan sesak napas sehingga sangat berbahaya pada lansia atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang terinfeksi penyakit lain. Dalam kasus yang parah, infeksi ini dapat menyebabkan gagal pernapasan dan terkadang gagal ginjal.
(pin/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol