Sebuah maskapai penerbangan melakukan diskriminasi terhadap tiga penumpang muslim. Departemen Transportasi AS memberikan denda sebanyak Rp 680 juta.
Tidak hanya satu kali, namun maskapai Delta Airlines diduga melakukan diskriminasi terhadap penumpang muslim sebanyak dua kali. Departemen Transportasi Amerika Serikat menemukan maskapai telah melanggar undang undang setelah tiga penumpang muslim dikeluarkan dari dua penerbangan.
dilansir dari Fox News, dalam insiden pertama, seorang pria dan wanita yang memakai jilbab dipindahkan dari penerbangan dari Paris ke AS. Permasalahan ini dimulai setelah seorang penumpang lain mengatakan kepada awak kabin bahwa pasangan itu membuatnya tidak nyaman dan gugup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramugari mengatakan bahwa ketika dia berjalan di kabin, dirinya mengamati penumpang muslim ini mengirim pesan di ponselnya menggunakan kata Allah beberapa kali. Menurut pramugari, penumpang laki-laki muslim melakukan kontak mata dengannya tapi tidak tersenyum dan menepuk tangan istrinya.
Pasangan itu adalah warga negara Amerika dari Cincinnati. Pilot memerintahkan mereka keluar dari pesawat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pasangan ini diwawancara dan mereka tidak menunjukkan sikap agresif yang kemudian diizinkan untuk terbang. Namun, pilot menolak membiarkan mereka terbang kembali dengan alasan pramugari yang merasa tidak nyaman. Kedua penumpang ini terbang keesokan harinya.
Lalu insiden kedua, terjadi lima hari kemudian saat pramugari dan. Menurut Departemen Transportasi Amerika Serikat, pria ini dipindahkan setelah pramugari melihatnya terus menerus melihat ke arah jendela dan terlihat berkeringat.
Kapten lalu meminta agar petugas berjalan mengamatinya namun, petugas melaporkan "tidak ada tanda bahaya" pada penumpang muslim ini. Sesaat pesawat akan terbang, kapten dengan cepat kembali ke gerbang.
Pria ini dikeluarkan dari pesawat. Area tempat duduk dan kopernya pun diperiksa. Dia diterbangkan pada penerbangan berikutnya dan tidak dikenakan skrining keamanan tambahan.
Namun, pihak delta membantah adanya praktik diskriminatif. Mereka mengaku akan meperlakukan pelanggan tanpa memandang ras, suku, atau afiliasi agama.
"Sebagai maskapai global yang melayani lebih dari 300 tujuan di seluruh dunia, adalah tujuan kita untuk menjadi model inklusi. Kami dibangun di atas budaya yang memperlakukan pelanggan tanpa memandang ras, suku, atau afiliasi agama dengan martabat dan rasa hormat. Diskriminasi dalam bentuk apapun tidak bisa ditoleransi. Komitmen kami dalam bidang ini tidak tergoyahkan," kata pihak Delta Airlines.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum