Banda Aceh Targetkan 1 Juta Wisatawan, Ini Destinasi Andalannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banda Aceh Targetkan 1 Juta Wisatawan, Ini Destinasi Andalannya

Mega Putra Ratya - detikTravel
Selasa, 28 Jan 2020 21:30 WIB
Masjid Baiturrahman Aceh
Foto: shutterstock-Masjid Baiturrahman Aceh
Jakarta -

Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan 1 juta wisatawan pada 2021. Sejumlah destinasi wisata menjadi andalan untuk menarik wisatawan datang ke Tanah Rencong.

Pada 2019 lalu, Kota Banda Aceh didatangi 503.992 wisatawan. Rinciannya, 26.803 orang adalah wisatawan mancanegara, dan 477.189 orang wisatawan domestik.

"Semua pegawai harus jadi marketing untuk Kota Banda Aceh. Wajib menjual kelebihannya agar orang semakin tertarik. Setiap event nasional dan internasional, kita sampaikan untuk memperkenalkan Banda Aceh," ujar Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat berkunjung ke redaksi detikcom, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aminullah memaparkan sejumlah destinasi yang menjadi andalan Kota Banda Aceh. Pertama yang menjadi ikon adalah Masjid Baiturahman. Dibangun pada 1612 M, Masjid Baiturrahman memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk.

Pasca Tsunami Aceh pada 2004, masjid ini jadi monumental. Saat bangunan sekitarnya rata dengan tanah, masjid ini berdiri dengan kokoh dan menjadi tempat berlindung warga dari terjangan tsunami.

ADVERTISEMENT

Destinasi wisata lainnya adalah Kapal PTLD Apung. Kapal seberat 2600 ton ini jadi saksi biksu dahsyatnya tsunami Aceh. Sejak April 2012, di sekeliling area dipagari besi setinggi 1,5 meter. Beragam fasilitas ditambah, mulai dari jembatan, prasasti hingga ruang dokumentasi.

Selain itu ada juga Museum Tsunami. Dibangun 2009, museum ini merekam momen-momen menegangkan dan berbagai sisa tragedi tsunami 2004 lalu. Wisatawan bisa mengenang sekaligus mengenal lebih dalam tentang seluk beluk tsunami di sini.

Aminullah juga bicara soal pertumbuhan UMKM di Kota Banda Aceh yang terus meningkat tiap tahunnya. Pada 2017 berjumlah 9600, dan pada 2019 naik menjadi 12000.

Sementara itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menduduki posisi ketiga setelah Yogyakarta dan Jakarta Selatan, yakni dengan nilai 84,37.

Sementara itu angka kemiskinan juga menurun. Pada 2017: 7,44, sementara 2018 turun menjadi 7,25. Penurunan juga terjadi pada angka pengguran. Pada 2017: 7,75 dan 2018 turun menjadi 7,29.




(ega/krs)

Hide Ads