Ada Kasus Suap, Tony Fernandes Mundur Sementara dari AirAsia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Kasus Suap, Tony Fernandes Mundur Sementara dari AirAsia

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Selasa, 04 Feb 2020 12:05 WIB
Kantor AirAsia digeledah, bos Tony Fernandes diselidiki terkait dugaan korupsi
Tony Fernandes (Foto: BBC Magazine)
Kuala Lumpur -

Direktur Eksekutif AirAsia Tony Fernandes dan Kamarudin Meranun melepaskan sementara jabatan mereka sebagai eksekutif di maskapai tersebut selama dua bulan.

Mengutip CNNIndonesia, keduanya mundur sementara dengan dugaan Airbus memberikan suap sebesar US$50 juta untuk mengamankan pesanan pesawat. Pekan lalu, Airbus mengatakan telah sepakat untuk menyisihkan 3,6 miliar euro untuk menyelesaikan penyelidikan korupsi oleh pihak berwenang di Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.

Ketika berita penyelidikan meluas, AirAsia yang berbasis di Malaysia turut 'terseret' dalam penyelidikan suap oleh Kantor Penipuan Serius Inggris (SFO), yang diduga melibatkan dua eksekutif perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari AFP, kedua pimpinan tersebut harus mundur untuk jangka waktu dua bulan hingga periode yang belum ditentukan. Dewan maskapai membentuk komite untuk mengkaji dugaan, yang menyatakan bahwa Kamarudin dan Fernandes akan diletakan sebagai penasihat perusahaan dan dirancang ulang sebagai anggota dewan non-eksekutif non-independen.

Sebuah dokumen pengadilan di situs web SFO mengatakan EADS France SAS, yang kemudian berganti nama menjadi Airbus Group SAS, membayar US$50 juta sebagai sponsor untuk sebuah tim olahraga yang dimiliki oleh dua eksekutif AirAsia yang tidak disebutkan namanya.

Diidentifikasi sebagai pengambil keputusan utama di AirAsia dan AirAsia X, mereka diduga diberi hadiah dengan pesanan 180 pesawat dari Airbus. Investigator Inggris mengatakan AirAsia dan AirAsia X memesan 406 pesawat Airbus antara 2005 dan 2014. Sebanyak 180 di antaranya tidak dibayar dengan tepat dan bahkan ditawari pembayaran tidak layak.

"Pembayaran kepada tim olahraga dimaksudkan untuk mengamankan atau menghargai bantuan yang tidak pantas oleh mereka sehubungan dengan bisnis itu," kata dokumen itu.

Baik Kamarudin dan Fernandes membantah melakukan kesalahan dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka tidak akan merugikan perusahaan. "Kami tidak akan merugikan perusahaan yang telah bangun dengan waktu sepanjang hidup dengan status global seperti saat ini," ujarnya.

AirAsia sebelumnya mengatakan tidak terlibat dengan investigasi Airbus SFO, juga tidak diberi kesempatan untuk memberikan informasi kepada kantor penyelidik penipuan.


Hide Ads