Batal Traveling ke Indonesia, Turis China Bisa Minta Refund

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Batal Traveling ke Indonesia, Turis China Bisa Minta Refund

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Rabu, 05 Feb 2020 10:50 WIB
WUHAN, CHINA - JANUARY 31:  (CHINA OUT) A man wears a protective mask as he ride a bicycle across the Yangtze River Bridge on January 31, 2020 in Wuhan, China.  World Health Organization (WHO) Director-General Tedros Adhanom Ghebreyesus said on January 30 that the novel coronavirus outbreak has become a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).  (Photo by Stringer/Getty Images)
Ilustrasi wabah virus corona. (Getty Images)
Jakarta -
Ditutupnya penerbangan dari dan ke China oleh pemerintah Indonesia berimbas ke pariwisata. Asosiasi Tur dan Travel meringankan traveler dari China untuk refund.

Pemerintah Indonesia menyetop penerbangan dari dan ke China mulai Rabu (5/2/2020). Turis China yang telah terlanjur memesan hotel dan paket wisata ke Indonesia tak perlu khawatir, sebab mereka bisa me-refund atau mengubah jadwal perjalanan. Tapi, dengan syarat.

Traveler China itu bisa mengubah jadwal dan atau me-refund pemesanan asalkan transaksi dilakukan melalui travel agent yang tergabung dalam ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel).

"Apakah bisa refund atau nanti di-reschedule atau nanti bisa dipindahkan wisata ke mana, relocated. Untuk refund-nya sendiri kalau dari Airlines sekitar 14 hari kerja." kata Ketua Umum ASITA, Nunung Rusmiati, Selasa (04/02/2020) ketika dihubungi detikcom.

Tapi, Nunung berpesan pengembalian uang itu tak akan 100 persen. Sebab, pembayaran uang muka telah dilakukan. Jadi, semua ketentuan berdasarkan tergantung travel agent masing-masing.

"Untuk travel agent-nya sendiri kan berbeda-beda ya di Indonesia. Jadi, itu tergantung dari travel agent-nya. Mungkin ada yang 100 persen atau dipotong biaya administrasi, karena travel agent sudah dp duluan," Rusmiati menambahkan.

Rusmiati menyebut sejauh ini penurunan minat wisatawan cuma terjadi dari China. Dia bilang bahkan fenomena itu sudah terjadi pada akhir 2019.

"Penurunannya dimulai dari Desember juga sudah menurun. karena kita ada beberapa bencana alam yang sempat dialami Indonesia," Rusmiati menambahkan.



(elk/fem)

Hide Ads