Ditutupnya penerbangan dari dan ke China ternyata tidak terlalu berimbas pada pariwisata di Jawa Tengah. Hal itu disebabkan karena saat ini masih periode low season atau bukan masanya wisatawan datang.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Jateng, Sinung N Rachmadi mengatakan saat ini masih dalam periode low season sehingga kunjungan wisatawan asing ke Jawa Tengah belum tinggi.
"Kejadian ini sedang dalam periode low season, artinya belum merupakan masa wisatawan asing untuk berwisata," kata Sinung di Kantor Pemprov Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (5/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, meski Low Season, warga asing yang datang ke Jawa Tengah tetap ada termasuk dari China. Keperluannya kebanyakan antara lain meeting dan urusan bisnis yang saat ini harus ditunda karena antisipasi virus corona.
"Tetapi ada nggak yang berkunjung ke sini dalam perilaku low season? Tentu ada, apakah meeting, konferensi, bisnis dan sebagainya," tandas Sinung.
Ia menjelaskan wisatawan dari China yang datang ke Jateng sebesar 0,52 persen dari jumlah total wisatawan asing atau sekitar 34-35ribu orang tiap tahun. Sehingga penutupan penerbangan saat low season tidak berpengaruh signifikan.
"Dominasi wisatawan asing di Jateng ranking pertamanya dari Prancis, Belanda, dari dataran Eropa, tapi yang paling dominan dua itu. Nah China menduduki posisi ke-7. Sehingga dalam konteks itu, berpengaruh tetapi tidak signifikan," jelasnya.
Pemprov Jateng mempersiapkan upaya seperti promosi agar target jumlah wisatawan asing yang datang terpenuhi.
"Sehingga harapannya nanti pada saat Agustus, mudah-mudahan sudah tertangani sehingga bisa kita kejar capaian sesuai dengan target," katanya.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit