Tokyo -
Festival Salju di Jepang kali ini berbeda dengan tahun lalu. Tak hanya berkurangnya pengunjung karena virus Corona, salju pun harus diimpor karena kendala cuaca
Festival Salju Sapporo di Hokkaido, Jepang dikenal dengan patung-patung yang menjulang dengan bola-bola salju. Tahun ini, pihak festival terpaksa mengimpor salju setelah turunnya salju yang rendah selama setahun dan suhu hangat yang tidak normal.
Dilansir dari CNN meskipun salju turun lebih rendah dari biasanya, lebih dari 200 patung salju dipajang selama festival selama 11 hari. Biasanya, patung-patung ini membutuhkan sekitar 30.000 ton salju, tahun ini karena terkendala cuaca, salju dibawa menggunakan truk dari beberapa kota, salah satunya dari kota Niseko yang jarak sekitar 60 km dari tempat festival.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, patung-patung yang di pamerkan antara lain, Mie Cup Ramen raksasa dan replika istana di Taman Lazienki, Warsawa setinggi 15 meter dengan lebar 20 meter. Pada tahun sebelumnya, seluncuran salju dibuat setinggi 100 m, namun tahun ini karena beberapa kendala dipotong menjadi 70 m.
Foto: (Charly Triballeau/Getty Images) |
Jumlah pengunjung yang datang turun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh virus Corona yang telah mewabah sampai sekarang. Menurut Japan Times, kurang lebih, dari 2 juta-an orang yang hadir, sekitar 716.000 lebih sedikit dari tahun lalu yang memecahkan rekor jumlah peserta terbanyak sepanjang masa.
Tahun lalu festival didatangi 2,7 juta pengunjung internasional. Namun pada tahun ini, pengunjung turun menjadi 2,2 juta di tengah kekhawatiran wabah virus Corona dan larangan perjalanan pada wisatawan China.
Penyelenggara festival, Isshin Yamagami berusaha sekuat tenaga untuk menyediakan salju murni dalam kreasi mereka. Dia percaya, pengunjung akan kembali datang di tahun 2021.
Penyelenggara festival juga telah mengantisipasi berkurangnya jumlah pengujung yang datang. Setelah isu corona Virus yang telah mendunia, banyak wisatawan yang tiba-tiba membatalkan pemesanan hotel. Bahkan, sekolah dasar setempat pun membatalkan kunjungan tradisional murid-murid ke festival dengan alasan keamanan.
Foto: (Charly Triballeau/Getty Images) |
Pengunjung yang datang ke festival salju diminta untuk mengenakan masker bedah dan menggunakan desinfektan. Pada websitenya, telah terdapat informasi bagaimana pengunjung dapat mengambil tindakan pencegahan di ruang ramai, di mana infeksi mudah menyebar.
"Kami menyarankan pengunjung untuk memakai masker dan menggunakan pembersih tangan dan kami menyimpan pembersih di lokasi," kata Yamagami.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol