Makam Bupati Pertama Surabaya Jadi Pilihan Para Peziarah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Makam Bupati Pertama Surabaya Jadi Pilihan Para Peziarah

Esti Widiyana - detikTravel
Jumat, 14 Feb 2020 21:12 WIB
Makam Bupati Pertama Surabaya
Foto: Esti Widiyana/detikcom
Surabaya -

Datang ke Surabaya, kamu bisa berkunjung ke Masjid Al - Ihsan. Kamu bisa ziarah di makam bupati pertama Surabaya.

Pesarean Kromodjajan Konomam Surabaya merupakan tempat disemayamkannya bupati pertama Surabaya di Pemerintahan Belanda hingga Adipati. Meski letaknya di dalam Masjid Al - Ihsan, bangunan cagar budaya ini tak menghilangkan jujukan peziarah.



Kandjeng Adipati Kromodjojodirono 1 atau Raden Gloendoeng merupakan bupati pertama di Surabaya pada tahun 1819 sampai 1825. Putra dari Darmojudo V atau Joko Ismail Kromo Widjojo pejabat Surabaya pertama dari pemerintahan Belanda. Bupati pertama Surabaya ini diangkat melalui Resolutie Van Henne Excellentiin de Commissarissen General in Rade 07 Januari 1819 no 6.

Darmojudo sendiri telah mengganti namanya dengan nama samaran Kromowidjoyo untuk mengelabui mata-mata VOC. Kala itu Darmojudo dilindungi oleh Kyai Ngabei Wongsonegara (Bupati VOC) di Pasuruan dan diakui anak tetapi bukan keturunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makam Bupati Pertama Surabaya Bisa Jadi Pilihan Jujukan Para PeziarahFoto: Esti Widiyana/detikcom


Karena menjadi target Belanda yang akan dibunuh Kromowidjoyo menjabat sebagai Patih di Surabaya.

Disebutnya bupati pertama Surabaya bukan karena dulu Surabaya merupakan Kabupaten. Tapi setiap daerah memiliki wilayah sendiri-sendiri, seperti Kerajaan, Kraton, Kadipaten dan Karisedenan.


Meski Kandjeng Adipati Kromodjojodirono dimakamkan di Kecamatan Pabean Cantika, namun ahli waris yang berada di Mojokerto masih sering berziarah bersama keluarga. Sebab ada makam istri (di depan) dan putranya (disamping istri) yang dimakamkan di Pesarean Kromodjajan Konomam.

"Tiap tahun menjelang puasa kurang lima hari ke sini (pesarean) bersama keluarga. Bisa penuh disini," kata Pengurus Pesarean, Mujiono (53), Kamis (13/2/2020).

Selain bupati pertama Surabaya dari Pemerintah Belanda, ada pula Raden Adipati Ario Kromo Djojo Adi Negoro Bupati Mojokerto pada 1866 sampai 1894 wafat pada 14 Juni 1916.

Makam Bupati Pertama Surabaya Bisa Jadi Pilihan Jujukan Para PeziarahFoto: Esti Widiyana/detikcom


Menurut Mujiono, Raden Adipati Ario Kromo Djojo Adi Negoro sebelum menjabat sebagai Bupati Mojokerto juga menjabat di Surabaya. "Adipati kalau dulunya kayak camat. Adipati lebih sepuh dari bupatinya (Kandjeng Adipati Kromodjojodirono)," ujarnya.

Pangeran Pamehatsari II Adipati di Kabupaten Pati Jawa Tengah di masa Daendels diasingkan ke Belanda. Ketika wafat dimakamkam di Surabaya. Selain makam pejabat kota atau kabupaten, Pesarean Kromodjajan Konomam juga menyemayamkan Kyai dan warga biasa. Namun pada 1940 makam ditutup untuk pemakaman umum.

Mujiono mengatakan pesarean ini dibuka untuk umum. Para peziarah dapat datang setiap hari tanpa dipungut biaya.

Tak sedikit pula peziarah datang ke makam para sejarawan. "Sudah banyak yang kesini. Kadang Jumat legi banyak orang ziaroh kes ini sekalian tumpengan. Tiap harinya ada aja yang kesini. Kadang banyak satu bus kadang," jelasnya.

Pesarean Kromodjajan Konomam dibuka sebelum sholat Duhur hingga selesai Isy'a.


Hide Ads