Frekuensi penerbangan di China menurun tajam setelah wabah virus Corona melanda negara itu. Lebih dari 20 juta tiket pesawat dibatalkan.
Biasanya, dalam periode Imlek, yang tahun ini jatuh pada mulai 25 Januari hingga 14 Februari, merupakan periode sibuk untuk transportasi China. Tapi, munculnya virus Corona dari Wuhan dan menyebar ke negara lain membuat situasi berubah.
Menteri Perhubungan China, Liu Xiaoming, bilang penurunan layanan transportasi mencapai 82,3 persen. Dia gairah di bidang transportasi belum akan pulih dalam waktu dekat, termasuk saat festival Musim panas yang biasanya menjadi momen mudik bagi warga China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Virus Corona Mewabah, Amankah Naik Cruise? |
"Tahun ini, arus penumpang pada Festival Musim Semi juga tidak akan sibuk. Kata lainnya, tak akan ada lonjakan penumpang dengan berbagai pilihan transportasi yang tahun lalu mencapai 15 juta orang atau 20 persen dari hari biasa," kata Liu seperti dikutip AP.
Dari perhitungan saat ini, wakil Direktur Administrasi Penerbangan Sipil China, Li Jian, menyebut penurunan tajam juga terjadi pada arus penerbangan. Li menyatakan lebih dari 20 ribut tiket pesawat dibatalkan .
"Kami memprediksi penurunan jumlah penumpang tidak akan melambat sampai beberapa waktu ke depan. Diperkirakan tak akan lebih dari 200 penerbangan sejak 15 Februari hingga 23 Februari, menurun sepuluh 10 di saat puncak arus. Itu pun dengan kursi penumpang terisi 40 persen," dia menambahkan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan