Umat Hindu di Indonesia hari ini memperingati Hari Raya Galungan yang jatuh setiap 210 hari sekali pada Rabu Kliwon Wuku Dungulan, menurut kalender Bali.
Di Jakarta, umat Hindu memperingati Galungan dengan beribadah di pura. Salah satu pura yang ramai dikunjungi adalah Pura Aditya Jaya, Ramawangun, Jakarta Timur. Ibadah telah dimulai sejak pagi dan akan berlangsung dalam beberapa gelombang sampai malam.
Pinandita Pura Aditya Jaya, I Gusti Made Agung Nugraha menjelaskan bahwa Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan kebaikan yang melawan kejahatan.
"Umat Hindu seluruh nusantara merayakan Galungan. Galungan adalah hari kemenangan dharma melawan adharma, " katanya.
![]() |
Dia juga menceritakan bahwa Galungan Kuno pertama kali dirayakan saat Pagerwesi pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Namun perayaan ini pernah berhenti dilakukan selama bertahun-tahun oleh raja-raja di Bali.
"Pada waktu zaman dulu ada seorang raja yang tidak setuju dengan Hari Galungan, maka terjadilah musibah yang menimpa umat Hindu seluruh nusantara. Setelah itu Dewi Durga memberikan sabdanya untuk menegakkan kembali hari Galungan ini,"ujarnya.
Dalam ritual sembahyang Galungan di Pura Rawangun, umat Hindu dipandu oleh pedanda melakukan puja tri sandya, panca sembah, dan tirta amerta. Setelah itu umat Hindu di mendengarkan dharma wacana (khotbah) yang disampaikan Randita Sujawa, mahasiswa Sekolah Tinggi Hindu Dharma Nusantara Jakarta.
![]() |
Melalui dharma wacana itu, umat diajak untuk mengaplikasikan dharma dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita di sini ditegaskan untuk selalu menegakkan dharma dalam kehidupan kita sehari-hari, gunanya untuk melakukan hal baik, saling berhubungan satu sama lain dengan baik, saling berkomunikasi dengan baik dan sebagainya. Sebagaimana salah satu juga ajaran dalam Hindu yang dikenal sebagai Tri Hita Karana," ujarnya.
Tri Hita Karana merupakan sumber kebahagiaan manusia yang berasal dari hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara manusia dengan manusia, dan hubungan antara manusia dengan alam.
Perayaan Galungan sendiri akan terus berlanjut hingga hari ke-10 yang diperingati sebagai Hari Raya Kuningan. Di Hari Kuningan, umat Hindu akan menghantarkan dewa dan leluhur kembali usai merayakan kemenangan dharma atas adharma bersama saat Galungan.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum