Hadirnya virus Corona di Indonesia tak hanya jadi perhatian Pemerintah RI, tapi juga negara tetangga. Pemerintah Australia Barat bahkan larang warganya ke Bali.
Pasca pengumuman dua WNI yang positif virus Corona Senin (2/3) lalu oleh Presiden Jokowi, Indonesia pun memasuki babak baru. Tak hanya di dalam negeri, reaksi pun bermunculan dari luar negeri.
Salah satunya datang dari dari Menteri Pariwisata Australia Barat, Paul Papalia seperti diberitakan media The West Australian baru-baru ini. Dalam pernyataannya, Paul bahkan mengimbau warganya untuk tidak liburan ke Bali pasca ramai virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini hal termudah yang bisa kita lakukan, hal terbesar yang bisa kita lakukan, adalah meminta masyarakat Australia Barat untuk berhenti liburan ke Bali," ungkap Paul.
Paul juga merujuk pada pernyataan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, yang meragukan kemampuan Pemerintah RI dalam mendeteksi virus Corona.
"Jadi perhatian saya, bahwa Indonesia tidak memiliki pandangan yang baik akan ancaman virus Corona dan bagaimana itu bisa terpapar pada siapa saja jika mereka berkunjung ke sana," ungkap Paul.
Ia pun menambahkan, bahwa lebih baik publik Australia Barat liburan ke dalam negeri saja untuk memberi pemasukan pada sektor domestik yang ikut terdampak virus Corona.
Paul juga mencontohkan, bahwa apabila sekitar 10% dari 500 ribu traveler Australia Barat yang liburan ke Bali tinggal di rumah dapat mengganti kerugian dari hilangnya turis China.
Sedangkan di kalangan publik Australia, mulai muncul keraguan untuk liburan ke Bali pasca virus Corona. Salah satunya diungkapkan oleh warga Perth yang bernama Lily Pass yang diketahui telah memesan tiket hingga hotel ke Bali.
"Saya jadi lebih berpikir untuk liburan ke Bali," ujar Lily.
Sejatinya, penerbangan Lily ke Bali dijadwalkan untuk Jumat ini. Hanya karena sejumlah penerbangan, ia memilih untuk membatalkan liburannya.
"Saya berpikir kalau seandainya saya pulang ke rumah dengan temperatur yang tinggi dan saya akan dikarantina. Pada momen itu, saya berpikir apa itu setara dengan resikonya," ungkap Lily seperti diberitakan WA Today.
Sebagai ibu, pikiran bahwa ia akan dikarantina pasca liburan dari Bali membuatnya cemas. Alasannya, ia jadi tidak bisa langsung pulang dan bertemu dengan bayi serta suaminya.
Namun, lain lagi dengan pasangan Michele Jones dan suaminya Nick serta anak bayinya yang berumur dua tahun. Mereka tetap teguh untuk merayakan trip ulang tahun pernikahannya di Pulau Dewata Bali.
"Saya tidak khawatir tentang itu (virus Corona). Mereka terjadi tiap lima hingga 10 tahun. Itu hanya gejala alam. Saya kira orang-orang perlu lebih higienis serta meningkatkan daya tahan tubuh dan mengenakan masker apabila sakit," ungkap Michele.
Di pihak Indonesia, sepertiga wisman diketahui telah hilang dari Bali pasca diumumkannya travel ban ke China seperti diungkapkan Presiden Indonesia Institut, Ross Taylor.
Sejumlah cara pun diambil Pemerintah RI lewat Kemenparekraf, seperti imbauan untuk liburan di dalam negeri dan lainnya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum