Republik Ceko secara resmi mengeluarkan kebijakan karantina di negaranya terkait mewabahnya virus Corona di benua Eropa. Kebijakan ini mulai berlaku Senin (16/3) hingga Selasa (24/3).
Kebijakan itu diambil oleh Perdana Menteri Andrej Babis untuk melindungi warganya dari tertular virus Corona. Pemerintah Ceko menyarankan agar warganya tetap berada di rumah saja.
"Di situasi seperti sekarang, kumpul-kumpul di pusat perbelanjaan atau di restoran risikonya terlalu besar. Orang-orang tidak perlu khawatir, pasokan makanan tidak akan dibatasi dan tidak perlu belanja sampai mengosongkan rak barang," kata PM Babis seperti dikutip detikTravel dari harian Prague Morning, Jumat (20/3/2020).
Republik Ceko akan menyiagakan 2.096 personel tentara dibantu dengan 400 petugas Bea Cukai untuk melakukan pengawasan di berbagai titik. Warga dengan keperluan yang tidak penting, diminta untuk tinggal di rumah saja.
"Pembatasan fundamental seperti ini sangat membantu untuk menghentikan persebaran infeksi Corona di negara ini. Meski tidak menyenangkan untuk kita semua, tapi ini tentag melindungi kesehatan kita," Adam Vojtech, menteri Kesehatan Republik Ceko, menambahkan.
Setelah Italia, Spanyol dan Austria, Republik Ceko adalah negara keempat di benua Eropa yang memberlakukan kebijakan karantina di seluruh negaranya. Saat ini, jumlah kasus positif Corona di Republik Ceko mencapai 253 orang.
Dari hasil diagnosa, dua per tiga dari jumlah kasus positif itu didapat penduduk Republik Ceko saat berada di luar negeri. Hingga saat ini, sudah ada 5.000 orang di Republik Ceko yang menjalani karantina terkait virus Corona.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol