Dampak virus Corona, banyak wisata ditutup dan penerbangan pun dihentikan. Tentunya situasi ini sangat berpengaruh pada travel agent.
Perintah untuk tetap berada di rumah membuat masyarakat memilih menunda liburannya. Menurut Chief Marketing Officer Traveloka Dionisius Nathaliel, situasi yang dihadapi saat ini merupakan tantangan bagi travel agent.
"Dapat kami sampaikan bahwa situasi pandemi COVID-19 yang terus berkembang telah memberikan tantangan dan dampak yang signifikan bagi industri secara keseluruhan, termasuk sektor pariwisata dan perjalanan," kata Dionisius Nathaliel.
Saat virus Corona mulai masuk ke Indonesia, banyak traveler yang menunda pemesanannya. Bahkan, permintaan untuk refund dan reschedule tiket di Traveloka meningkat hingga 10 kali lipat dari biasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak Februari 2020 lalu, Traveloka mengalami peningkatan yang signifikan untuk permintaan bantuan dari para pengguna, terutama untuk refund dan reschedule tiket pesawat dan hotel. Dengan volume yang mencapai 10 kali lipat dibandingkan situasi normal," kata Dionisius.
Bahkan, Traveloka melayani hingga ribuan permintaan bantuan di setiap menitnya, baik melalui telepon, email, aplikasi, media sosial maupun kanal lain dari pengguna Traveloka di berbagai negara. Dalam menanggulangi hal ini, Travel agent ini memperkuat layanan konsumen agar dapat melayani pengguna lebih baik lagi.
Menghadapi situasi pandemi yang menyebabkan sejumlah hotel dan penerbangan ditutup, Traveloka berusaha memastikan transparansi informasi kepada pengguna. Saat ini pengguna kerap menanyakan perbedaan informasi yang diterima dari Traveloka dan para partner, yaitu maskapai, hotel dan lain sebagainya.
"Dalam upaya memastikan transparansi informasi, Traveloka mengimbau pengguna untuk senantiasa melakukan pengecekan Syarat & Ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing partner serta memastikan ketentuan yang tertera pada e-voucher yang dimiliki pengguna," kata Dionius Nathaniel.
Kebijakan yang ditetapkan oleh para partner merupakan dasar utama Traveloka dalam prosedur refund/ reschedule. Setelah itu baru travel agent ini dapat memproses lebih lanjut permintaan pengguna.
"Sebagai platform pemesanan online, perlu diketahui bahwa Traveloka selalu mengikuti kebijakan yang ditentukan oleh para partner, termasuk maskapai, hotel, dan yang lainnya," tambah Dionisius.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!