Sebanyak 93% penduduk dunia terkena larangan bepergian karena Corona. Negaranya ada yang ditutup sebagian dan ada yang lockdown penuh.
Dilansir CNN, Minggu (12/4/2020), setidaknya sekitar 7,2 miliar orang tinggal di negara-negara dengan pembatasan perjalanan karena pandemi Corona. Hal itu menurut analisis terbaru oleh Pew Research Center.
Sebagian besar negara telah menerapkan penutupan perbatasan parsial hingga penuh. Negara-negara ini sedang tak ingin dikunjungi warga negara asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pergerakan orang-orang melintasi perbatasan telah terhenti di berbagai negara. Itu terjadi ketika negara-negara menutup perbatasan mereka kepada turis, bahkan ada yang bagi warga negaranya mereka sendiri menanggapi sebaran Corona," kata analisis tersebut.
Laporan itu diunggah awal bulan ini di situs resminya. Ada penggabungan data dari pengumuman penutupan perbatasan dan data populasi penduduk menurut PBB.
![]() |
Peta dari Pew Research Center menunjukkan deretan pembatasan di seluruh dunia. Bulan lalu International Organization for Migration melaporkan sejumlah 174 negara, wilayah, dan wilayah di seluruh dunia menerapkan pembatasan perjalanan terkait virus Corona.
Hal seperti ini tak pernah terjadi sebelumnya karena sangat parah. Natalia Banulescu-Bogdan dari associate director of the Migration Policy Institute's international program, menggambarkan bahwa yang sedang terjadi adalah percepatan luar biasa dalam pembatasan perjalanan.
Pembatasan perjalanan oleh suatu negara di awal Maret masih sedikit. Beberapa minggu kemudian, sebagian besar negara memberlakukan pembatasan perjalanan.
"Saya pikir hampir setiap negara di dunia mengerahkan apa yang mereka punya untuk menangani ini, terutama di perbatasan," kata Natalia.
----
Traveler Punya pengalaman Traveling di berbagai tempat menarik? Kirim Artikelmu di Link Ini
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!