Jakarta -
Sektor pariwisata merupakan sektor yang paling terkena dampak ekonomi virus Corona. Devisa negara yang hilang gara-gara Corona pun mencapai setengahnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio memprediksi, pendapatan devisa tahun ini akan jauh berkurang dari tahun lalu. Hitungannya pun terus berjalan dan sulit terprediksi.
"Potensi dari devisa saja kurang lebih, tahun lalu kita dapat devisa 20 miliar dolar dari pariwisata, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya ya bahkan lebih kalau kehilangan devisa dari pariwisata," kata Wishnutama dalam konferensi pers yang disiarkan Sekretariat Presiden usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (16/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk wisatawan yang datang pun sangat jauh perbandingannya dengan tahun lalu. Hal ini wajar terjadi karena COVID-19, pun tak bisa diprediksi kapan akan pulih.
"Diperkirakan tahun ini, dari tahun lalu kita 16 juta wisatawan, tahun ini mungkin diperkirakan mencapai sekitar 5 juta," kata Wishnutama.
Wishutama optimis pariwisata bisa pulih kembali, tapi perlu waktu untuk bisa mengembalikan situasi menjadi seperti semula. Butuh proses untuk mengembalikan keadaan satu per satu. Tidak bisa langsung stabil.
"Memang sektor pariwisata ini perlu rebound, setelah pasca pandemi COVID-19, tapi butuh staging nggak bisa langsung jegrek ke atas karena kan kita butuh kembalikan konektivitas pesawatnya. Misalnya dulu ada 10 pesawat Garuda keluar negeri sekarang hanya 2, kita harus balikin lagi," kata Wishnutama.
"Makanya kami meyakini di tahun 2021 dengan rebound. yang penting kita bisa bisa melalui ini dengan baik," ujarnya.
Pandemi jadi peluang...
Pandemi Jadi Peluang Untuk Revitalisasi Wisata Tanah Air
Di sisi lain, Wishnutama menilai sepinya kunjungan turis ke dalam negeri bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan revitalisasi sektor wisata.
"Saya ambil contoh pasar tradisional, itu kan obyek wisata yang bagus kalau bersih kalau toilet bersih, keamanan dan kenyamanan juga terjamin. Jadi keunikan Indonesia itu bisa diekspolitasi," ujarnya.
"Saya justru meyakini, karena kita melalui proses yang luar biasa, justru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih baik dari sebelumnya karena kita banyak belajar dalam menghadapi tantangan ini," kata Wishnutama.
Berbagai pembangunan memang harus tertunda, namun Wishnutama menuturkan planning akan tetap berjalan. Justru kesempatan ini bisa dilakukan untuk mendesain pariwisata untuk lebih baik lagi.
"Jadi, sebetulnya keunikan Indonesia dapat dieksploitasi lebih dengan yang ada, tapi infrastruktur yg berkaitan dengan konektivitas, airport, bandara, jalan tetap harus dibangun dan itu dengan kementerian PUPR, kementerian perhubungan kita terus kita lakukan koordinasi untuk persiapan pasca COVID nanti," kata Wishnutama
Realokasi Anggaran...
Realokasi Anggaran Kementerian untuk Bantu Tenaga Medis
Wishnutama juga menyatakan dirinya akan mengalihkan anggaran kementeriannya senilai Rp 500 miliar untuk membantu dalam masa tanggap darurat Corona. Dana itu antara lain digunakan untuk mempersiapkan hotel bagi tenaga medis di kawasan Jabodetabek.
"Ini bukan hal yang sederhana karena SOP kesehatan dari Kemenkes dan WHO harus dipenuhi dari hotel. Jadi kita harus cek apakah hotel sudah memenuhi persyaratan tersebut jangan sampai jadi masalah baru," ujarnya.
Pihaknya juga berjanji akan memberikan bantuan langsung tunai untuk pekerja seni bersama Kementerian Sosial. "Saya nitip saja kepada rekan wartawan untuk selalu memberi semangat agar kita juga optimistis pada masa depan kita, untuk membuat kita bisa melalui pandemi Corona ini," ujarnya.
Simak Video "Video Kemenkraf-Garuda Indonesia Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Kreatif"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol