Pasang Bilik Kaca, Yunani Undang Wisatawan ke Pantai Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pasang Bilik Kaca, Yunani Undang Wisatawan ke Pantai Lagi

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 14 Mei 2020 18:10 WIB
Pulau wisata favorit traveler di Yunani.
Santorini Foto: (Getty)
Santorini -

Aneka inovasi baru terus bermunculan di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya adalah bilik kaca di pantai di Italia, yang diikuti Yunani.

Bagi turis asing, tidak lah lengkap berwisata di pantai tanpa berjemur. Hanya saja, virus corona seakan membuat aktivitas wisata yang satu ini mati suri.

Namun, Pantai Perissa di Santorini, Yunani, diketahui tengah membuat inovasi baru untuk para pecinta pantai. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (14/5/2020), inovasi itu pun hadir lewat dinding kaca bernama Plexi-glass seperti diberitakan Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara teknis, Plexi-glass merupakan inovasi berupa dinding kaca yang ditaruh mengelilingi dua kursi pantai dan meja di bagian tengahnya. Di kalangan pengusaha wisata setempat, malah tak banyak yang suka.

"Kami harap inovasi yang Anda lihat ini tidak menjadi masa depan dari sebuah pantai. Kami tidak menginginkannya, tapi jika ini dibutuhkan dan terkait prosedur pengamanan. Kami hanya ingin bekerja," ujar salah satu pengelola bar di pantai tersebut, Charlie Chahine.

ADVERTISEMENT

Perlahan, inovasi Plexi-glass itu mulai diadopsi di sejumlah pantai di pulau wisata populer tersebut. Pasalnya, denyut pariwisata mulai kembali muncul di Yunani pasca dilonggarkannya aturan lockdown pada 23 Maret lalu.

Menurut Vice President dari Asosiasi Hotel Santorini, tahun lalu para pelaku usaha mendapat pemesanan hotel hingga 70% di bulan Juni. Namun, kini jumlah itu merosot hingga 30% akibat pandemi.

Seorang pemilik hotel Panagiotis Loutos terlihat tengah memperbaiki properti miliknya. Sambil melihat kondisi kolam renangnya yang kosong tidak ada orang, dia tidak hanya mengkhawatirkan soal kerugian. Hatinya merasa hancur melihat hotelnya kosong tanpa penyewa.

"Kami akan siap dalam 10 hari, itu sudah pasti. Kami sudah melihat orang sudah kembali bersiap-siap dan kami senang, tapi memang menyakitkan karena tidak ada orang. Hal itu adalah sesuatu yang tidak bisa Anda bicarakan," ujarnya.




(rdy/ddn)

Hide Ads