World Travel & Tourism Council (WTTC) yang mewakili sektor pariwisata global membentuk dan meluncurkan sejumlah protokol untuk industri pariwisata di era new normal. Protokol ini dirilis supaya sektor pariwisata tetap berjalan setelah dihantam COVID-19.
Dalam webinar yang diadakan Indonesia Tourism Forum, Jumat (15/5/2020), Presiden dan CEO WTTC, Gloria Guevara menyampaikan bahwa pariwisata Indonesia dapat bangkit, salah satunya dengan cara mengimplementasikan protokol kesehatan global. Hal ini penting dilakukan agar orang-orang menjadi percaya diri untuk kembali berwisata.
"Kami telah membuat sejumlah protokol yang kami umumkan minggu ini, protokol untuk perhotelan dan juga perbelanjaan. Ini dapat membantu pemerintah dalam membuat keputusan," kata Gloria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Protokol untuk perhotelan dan tempat perbelanjaan (retail) sendiri merupakan bagian dari peluncuran protokol global fase pertama yang dibentuk dengan mengacu pada pedoman dari World Health Organisation (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Dikutip dari situs wttc.org, inilah isi dari protokol kesehatan tersebut:
Hotel
1. Meninjau kembali pedoman tim kebersihan untuk lebih fokus membersihkan pada titik sentuh berfrekuensi tinggi seperti kartu kunci kamar.
2. Pastikan memasang rambu dan panduan menjaga jarak sosial termasuk di dalam lift.
3. Melatih staf dalam pengendalian infeksi, jaga jarak sosial dan meningkatkan langkah-langkah kebersihan, termasuk mencuci tangan, menggunakan masker dan sarung tangan.
4. Membuang barang-barang tidak penting dari hotel.
5. Mengintegrasikan teknologi untuk mengaktifkan otomatisasi, seperti melakukan pembayaran tanpa kontak jika memungkinkan.
6. Menawarkan layanan kamar dengan metode pengiriman tanpa kontak.
7. Berkomunikasi secara jelas, konsisten dan meningkatkan komunikasi dengan konsumen mengenai protokol kesehatan dan kebersihan yang baru, baik secara digital maupun fisik di hotel.
8. Membuka kembali outlet makanan dan minuman serta ruang rapat dan acara secara aman dengan tindakan khusus untuk memastikan berlakunya jarak sosial, disinfeksi, dan keamanan makanan.
Retail
1. Melakukan pembersihan secara mendalam.
2. Staf harus sepenuhnya akrab dan terlatih dengan kebijakan baru, termasuk jarak sosial, penggunaan alat pengecek suhu tubuh dan pemakaian masker.
3. Tanda jaga jarak sosial harus terlihat di toko
4. Meminimalkan sentuhan dengan memperkenalkan peta digital, manajemen antrean digital, e-menu, belanja virtual, dan melayani diri sendiri.
5. Mempromosikan pembayaran tanpa kontak dan memberikan tanda terima melalui email bila memungkinkan dengan menyediakan WiFi gratis
6. Menyediakan pembersih tangan di pintu masuk dan keluar toko, di dalam gedung dan di toilet.
7. Menyediakan menu digital di kafe, restoran, dan outlet makanan.
8. Duduk sesuai aturan jaga jarak sosial.
9. Batas kapasitas harus diperkenalkan di tempat parkir ritel untuk mencegah kepadatan yang berlebih.
Selanjutnya Gloria menyampaikan bahwa WTTC juga akan merilis protokol untuk dunia penerbangan dan pelayaran yang masih masuk dalam fase pertama peluncuran protokol. Sementara fase kedua meliputi protokol untuk operasi tur, asuransi, penyewaan mobil, dan MICE.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!