Colongan Bawa Penumpang Saat Corona, Pesawat Ini pun Disita

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Colongan Bawa Penumpang Saat Corona, Pesawat Ini pun Disita

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 18 Mei 2020 19:44 WIB
Maskapai tertua kedua di dunia, Avianca, mengajukan status bangkrut akibat pandemi virus corona. Pengajuan bangkrut dilakukan agar bisa menjaga operasi.
Ilustrasi (Getty Images/Guillermo Legaria)
Abuja -

Saat ini, mayoritas maskapai hanya diperkenankan terbang lintas batas membawa muatan logistik. Tapi ada pesawat yang nekat colongan bawa penumpang dan disita.

Di tengah pandemi virus Corona, mayoritas negara di dunia hanya memperkenankan maskapai terbang untuk urusan logistik. Kalaupun untuk penumpang, itu dikhususkan melayani repatriasi atau mengirim pulang turis ke negara asal. Setidaknya, kebijakan itu yang dilakukan oleh pemerintah Nigeria di Afrika.

Hanya baru-baru ini, sebuah pesawat sewaan asal Inggris harus berurusan dengan hukum akibat kedapatan membawa penumpang. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Senin (18/5/2020), hal itu pun diungkapkan oleh Menteri Penerbangan Nigeria, Hadi Sirika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan oleh Sirika via laman Twitter pribadinya (17/5), pesawat yang kedapatan melanggar itu awalnya diberi izin mendarat untuk keperluan kemanusiaan. Hanya tidak disangka, pesawat itu juga membawa sejumlah penumpang.

Menteri Penerbangan Nigeria, Hadi SirikaMenteri Penerbangan Nigeria, Hadi Sirika (Reuters)

Akibatnya, pesawat pun itu disita. Krunya diinterogasi dan akan diberi hukuman penalti maksimal, ujar Sirika lewat tweetnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, juru bicara Sirika, James Oduadu, bicara perihal identitas pesawat pelanggar aturan itu. Diungkapkan James ke Reuters, pesawat itu dioperasikan oleh perusahaan charter pesawat Inggris Flairjet yang masih berafiliasi dengan Flexjet.

"Kami tengah bekerja sama dengan otoritas Nigeria untuk menyelesaikan situasi ini," ujar juru bicara FlairJet dalam pernyataan resminya.

Merujuk pada aturan penerbangan di Nigeria, sebuah pesawat hanya diperkenankan masuk ke Nigeria untuk urusan logistik dengan satu orang saja (pilot) atau pemulangan warga Nigeria dari negara lain. Kebijakan itu pun berlaku hingga 4 Juni mendatang.

Menurut peta persebaran COVID-19 John Hopkins, saat ini tercatat ada 5.959 kasus positif corona dengan 182 kematian di Nigeria. Jumlah itu diprediksi masih akan terus meningkat.




(rdy/rdy)

Hide Ads