Miris, Bayi Orang Utan di Jerman Diduga Mati karena Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Miris, Bayi Orang Utan di Jerman Diduga Mati karena Corona

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 22 Mei 2020 15:07 WIB
Orang Utan mati diduga terkena virus Corona
Foto: (Leipzig Zoo)
Leipzig -

Sebuah kebun binatang mengumumkan kematian seekor orang utan tanpa penyebab yang jelas. Asosiasi perlindungan hewan menduga bayi orang utan itu mati karena virus Corona.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (22/5/2020) kebun binatang Leipzig di Jerman telah mengumumkan kematian bayi orang utan berusia sembilan bulan pada minggu lalu. Tapi, kebun binatang itu tak menjelaskan secara detail penyebab kematian mamalia asal Indonesia itu.

People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) pun menuntut penyelidikan penyebab kematian bayi orang utan bernama Rima itu. Sebab, bayi orang utan itu mati saat pandemi virus Corona.Apalagi, akhi-akhir ini ada beberapa kasus virus Corona yang menyerang hewan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, kebun binatang bersikeras bahwa tidak ada penjaga atau hewan yang terinfeksi virus Corona.

Bayi orang utan ini lahir pada Agustus 2019 dan tinggal di kandang ke Pongoland. Lalu, pada April 2020, penjaga kebun binatang mengatakan kesehatan Rima memburuk.

ADVERTISEMENT

"Dia sakit sehingga mati semalam," kata seorang penjaga kebun binatang bernama Daniel Geißler.

Geibler bilang Rima telah dirawat oleh dokter hewan yang mengunjunginya setiap hari, dengan harapan dapat dia dapat selamat dalam melewati sakit parah yang diderita.

Pini, induk dari Rima, telah memegangi tubuh bayinya selama beberapa hari sampai akhirnya Rima diambil oleh petugas kebun binatang. Tidak ada pernyataan jelas tentang penyakit yang diderita Rima, sehingga spesialis PETA, Yvone Wurz mengatakan ada risiko yang signifikan bahwa orang utan ini terinfeksi virus Corona.

"Bahaya kera yang terinfeksi SARS-CoV-2 sangat mungkin terjadi," kata Yvone dalam sebuah pernyataan.

Menurut Yvone, sebagai kerabat terdekat manusia, hewan ini rentan terhadap patogen yang menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia. Bahkan sebelumnya, penyakit yang tidak mematikan bagi manusia pun bisa berakibat fatal pada hewan.

Dalam meminta tanggapan dari kebun binatang, pihak PETA juga tidak memberikan alasan kecurigaan mereka yang mengatakan bahwa Rima kemungkinan terinfeksi virus Corona di kebun binatang.

Seorang juru bicara dari kebun binatang Leipzig mengomentari hal ini, dia menolak klaim infeksi virus Corona serta tidak memerlukan pengujian pada hewan yang sudah mati.

"Sulit bagi kami untuk menanggapi pernyataan yang tidak memenuhi persyaratan seperti ini dari PETA," kata si juru bicara.

"Bayi yang mati tidak dites COVID-19. Dia mati pada awal April dan sudah pingsan dan sudah dalam kondisi yang buruk sebelum itu," dia menambahkan.

Saat ini, kata juru bicara itu, sudah terlambat untuk melakukan tes kepada Rima, karena tubuhnya telah dibuang. Baik staf maupun hewan tidak ada yang memiliki gejala virus Corona sehingga tak perlu dilakukan kapasitas screening dengan tes.

Kebun Binatang Leipzig ini telah ditutup selama enam minggu. Namun telah dibuka kembali pada 4 Mei dengan langkah-langkah kebersihan yang baru.




(fem/fem)

Hide Ads