Obrolan Menyentuh Pramugari Kulit Hitam & Bos Maskapai AS

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Obrolan Menyentuh Pramugari Kulit Hitam & Bos Maskapai AS

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 06 Jun 2020 07:13 WIB
Pramugari maskapai Southwest.
CEO American Airlines dan Hill (JacqueRae Hill/Facebook)
Washington -

Wacana Black Lives Matter menggema di Amerika Serikat (AS) dan dunia maya belakangan ini. Salah satu yang menarik adalah cerita obrolan pramugari kulit hitam dan bos maskapai AS.

Cerita itu dikisahkan oleh JacqueRae Hill, seorang pramugari keturunan Afrika yang bekerja untuk maskapai Southwest Airlines di laman Facebook pribadinya. Telah menjadi pramugari untuk maskapai itu selama 14 tahun, kisah yang dialaminya baru-baru ini disebutnya sangat berkesan.

Dikisahkan oleh Hill, kejadian itu dialaminya saat tengah bertugas pada 30 Mei lalu. Singkat cerita, Hill merupakan salah satu orang yang mengikuti kasus kematian George Floyd akibat perlakuan seorang polisi yang berkulit putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengikuti segala hal terkait Black Lives Matter, membuat Hill sangat sedih dan terbebani secara mental. Di satu sisi, tugasnya sebagai pramugari adalah melayani penumpang dengan sebaik-baiknya. Namun, hal itu dirasanya sangat sulit dalam posisi mentalnya saat itu.

"Saya melihat media sosial sebelum pergi bekerja (ide yang buruk). Dalam perjalanan ke tempat kerja, saya berbincang dengan Tuhan soal pikiran saya. Karena akan sangat sulit untuk membuat penumpang tersenyum dengan segala hal yang terjadi," ujar Hill.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, sebuah hal tak terduga terjadi saat Hill tengah menyambut penumpang dalam penerbangannya ke Panama City, Florida, AS. Ia mendapati seorang penumpang kulit putih yang tengah memegang buku berjudul White Fagility karya Robin DiAngelo yang ingin dibacanya.

Melihat itu, Hill pun membulatkan tekad untuk menanyai pria itu setelah menyelesaikan tugasnya dalam penerbangan tersebut. Dan benar, Hill melakukan hal itu.

Pada pria itu, Hill bertanya seputar bukunya. Dijawab lah oleh pria itu, bahwa ia baru menyelesaikan setengah dari isi buku dan menyukainya. Mendengar hal itu, Hill pun mendadak terharu.

"Ketika saya merespon, air mata saya mendadak jatuh. Saya merasa sedih setiap hari dan ingin mencoba memahami dan dipahami. Sehingga kita bersama dapat memperbaikinya," ujar Hill.

Melihat respon Hill, pria misterius itu pun hanya berujar singkat. Dikatakan olehnya, bahwa segala hal yang terjadi merupakan kesalahan mereka (orang kulit putih).

Dari situ, keduanya pun lanjut mengobrol selama sekitar 10 menit. Hill juga bercerita perihal kegundahannya lewat doa yang dilakukannya dalam perjalanan menuju kantor. Diyakini oleh Hill, perjumpaannya dengan pria itu merupakan jawaban dari doanya.

Merasa lega, pria asing itu pun menanyakan nama Hill. Kemudian Hill balik bertanya, perihal nama dari pria itu. Namun, jawabannya cukup mengejutkan.

"Dia mengatakan, saya adalah Doug Parker. CEO American Airlines," ujar Hill menirukan ucapan Doug.

Mengetahui hal itu, keduanya pun saling berpelukan sambil tetap memakai masker sesuai standar protokol kesehatan. Fakta menarik lainnya, ternyata ibu Hill juga pernah bekerja pada maskapai milik Doug.

Pramugari maskapai Southwest.Isi surat Doug untuk Hill (JacqueRae Hill/Facebook)

"Saya berterima kasih padanya karena telah menjadi pribadi yang terbuka dan membiarkan obrolan ini terjadi, karena saya sangat butuh mendengarnya," Hill mengisahkan.

Tak sampai situ, Doug pun memberi Hill secarik kertas bertuliskan coretan tangannya. Menurut tulisan Doug, perjumpaannya dengan Hill merupakan hadiah dari Tuhan sekaligus sebuah inspirasi.

"Saya merasa sedih. Kami sebagai bagian dari masyarakat berkembang dengan begitu lambat pada sebuah isu seputar kebenaran yang nyata dan yang salah. Kebanyakan masalah yang terjadi adalah karena kita tidak membicarakannya dengan baik," Doug menuliskan dalam suratnya.

Keduanya pun sempat berfoto bareng sebagai pengingat akan kebaikan tersebut. Kemudian, Doug disebut juga mengirim surel ke ibu Hill akan kisah pertemuannya tersebut.

"Menghabiskan waktu bersama seorang wanita kulit hitam yang baik dan kuat yang terluka dan mencoba belajar dari orang lain merupakan suatu hal yang luar biasa," ujar Doug saat ditanyai oleh CNN.

Pramugari maskapai Southwest.Email balasan ibu Hill untuk Doug (JacqueRae Hill/Facebook)

Sekiranya cerita antara Hill dan Doug juga menjadi pengingat dan bahan refleksi kita. Apakah kita sebagai orang Indonesia yang berbeda suku dan budaya, telah saling mengenal satu sama lain di luar stereotipe yang ada di masyarakat.

Ada istilah lama, tak kenal maka tak sayang. Bunda Teresa dari Kalkuta juga pernah berujar, jika kamu menghakimi orang kamu tidak akan punya waktu untuk mencintai mereka. Semoga jadi inspirasi bagi traveler sekalian.


Hide Ads