Maskapai Etihad Kembali Potong Gaji Karyawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Maskapai Etihad Kembali Potong Gaji Karyawan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 09 Jun 2020 19:40 WIB
Boeing 787 Etihad Airways
(Etihad Airways)
Abu Dhabi -

Pandemi COVID-19 kembali menerjang maskapai asal Abu Dhabi, Etihad Airways. Setelah PHK, kini pemotongan gaji membayangi nasib karyawannya.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Selasa (9/6/2020), kabar terbaru dari Etihad itu pun telah dikonfirmasi sebagai efek COVID-19 dan akan terus dilakukan hingga akhir September seperti diberitakan media Gulft Business.

"Dengan berat hati, Etihad memperpanjang pemotongan gaji hingga September 2020. Sebesar 25% untuk junior staf dan pramugari serta 50% untuk karyawan setingkat manajer dan di atasnya," dikatakan juru bicara Etihad Group.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait imbas dari COVID-19 pada industri travel, Etihad pun mempertimbangkan semua opsi untuk melindungi para pekerja sekaligus menjaga aliran dana di masa yang sulit ini seperti ditambahkan sang juru bicara.

Kebijakan itu pun menjadi lanjutan dari aksi serupa pada bulan Maret lalu. Saat itu, maskapai Etihad sama sekali meniadakan penerbangan domestik.

ADVERTISEMENT

Di bulan Mei, Etihad juga sempat merombak beberapa area bisnisnya terkait kondisi terakhir pasar. Namun, Etihad bukan satu-satunya maskapai Timur Tengah yang mengalami kesulitan serupa.

Awal pekan lalu misalnya, Etihad bersama Emirates juga sempat melakukan PHK karyawan sebagai imbas COVID-19. Walau tak menyebut jumlah, media Bloomberg mengestimasi wacana Emirates untuk mem-PHK sekitar 30% karyawannya.

Menurut media Reuters, maskapai Air Arabia asal Sharjah juga telah melakukan pemecatan karyawan sebanyak 57 staff pada bulan Mei lalu.

Kabar terakhir, Pemerintah UEA pun telah mengizinkan maskapai dan bandara di negaranya untuk kembali beroperasi pada akhir Mei lalu. Hanya saja, kebijakan itu juga disertai dengan adanya pembatasan jumlah penumpang.

Lebih lanjut, Pemerintah UEA juga akan kembali melanjutkan penerbangan ke 20 kota di Asia, Eropa dan Australia terhitung 10 Juni 2020 mendatang.




(rdy/ddn)

Hide Ads