Saat menjajal kuliner legendaris DKI Jakarta, empat ice cream ini tak bisa dilewatkan. Kedai ice cream Ragusa, Tropik, Tjanang, Baltic, dan Lind's, mana favorit traveler?
Ice cream merupakan kudapan baru di Indonesia. Jajanan itu muncul sekitar awal tahun 1900-an.
Dari kedai-kedai ice cream yang dibangun pada tahun-tahun itu, sebagian bertahan namun tak sedikit yang kalah oleh zaman.
Wisata Kreatif Jakarta mengajak traveler untuk menyambangi kedai ice cream legendaris itu. Tur dipandu oleh pendirinya, Ira Latief.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebuah restoran atau tempat jajan disebut legendaris kalau bisa bertahan lebih dari 20 tahun," kata Ira.
Berikut 5 kedai ice cream legendaris di Jakarta:
1. Restoran Tropik
Restoran Tropik didirikan pada tahun 1950-an di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Ira bilang awalnya kedai itu betul-betul hanya menyediakan ice cream, namun kini menu makan besar juga ditawarkan, misalnya mi yamin, mi pangsit dan laksa.
Pemiliknya Mayti Imelda merupakan generasi kedua. Dia putri dari pendiri Restoran Tropik, Hartono.
"Restoran ini ada di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Restorannya rada-rada nyaru, enggak ada papan namanya. Pada masa kejayaannya sangat terkenal sebagai es krim favorit warga Jakarta. Saat itu, di tahun 1970-an Pasar Baru menjadi tempat belanja favorit warga Jakarta dan main ramai menjelang Lebaran, Tahun Baru, Natal," ujar Ira.
"Ice cream di sana racikannya homemade, biasanya es krim homemade tanpa pengawet. Pilihan ice cream di sana itu beraneka cita rasa buah-buahan," Ira menambahkan.
2. Ragusa Es Italia
Sejak dipasarkan di Pasar Gambir, yang merupakan cikal bakal Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada 1930-an, Ragusa Es Italia langsung menjadi favorit warga Jakarta. Es krim itu dikenalkan oleh dua orang berkebangsaan Italia yang bernama Luigi Ragusa dan Vincenzo Ragusa.
![]() |
"Waktu itu, ice cream masih jarang makanya laku keras saat mereka buka lapak di Pasar Gambir itu," kata Ira.
Karena Pasar Gambir itu buka sebulan sekali, dalam prosesnya Ragusa bersaudara mendirikan kafe. Tapi, kemudian mereka harus pulang ke negaranya dan menyerahkan kafe itu kepada salah satu Tionghoa yang hingga kini menjadi pemilik kedai ice cream itu.
Kedai Ragusa Es Italia yang ada di Jl Veteran 1 Gambir, Jakpus itu dikelola oleh generasi kelima.
"Suasana kedai itu masih jadul banget, ada foto-foto zaman dulu," kata Ira.
"Tapi, sejak lima tahun terakhir, penyajian ice cream di Ragusa tidak seperti dulu dengan mangkuk beling sehingga penampilannya cantik. Belakangan wadahnya berganti kemasan sekali pakai," ujar Ira.
3. Ice Cream Tjan Njan atau Tjanang
Ice cream Tjan Njan atau Tjanang ini ada di Cikini Raya. Ice cream ini bertahan tanpa kedai, dengan tersedia di kotak pendingin sehingga cuma bisa dinikmati dengan take away.
Kedai Ice Cream Tjanang itu berganti menjadi Hotel Cikini. Hotel itu juga menyediakan ice cream Tjanang.
![]() |
Ice cream ini ada sejak tahun 1950-an, dibuat oleh Sim Fie, pria Tionghoa. "Tapi, karena kerusuhan dia pindah ke Amerika Serikat," kata Ira.
Kini, usaha itu diteruskan oleh putrinya, Yenie Lie, yang memutuskan untuk bertahan di Jakarta kendati keluarganya memilih pindah ke AS.
Ice cream Tjanang itu memiliki sejarah dengan hajatan olahraga Games od the New Emerging Foorces atau Ganefo, olimpiade tandingan yang dicanangkan Presiden Soekarno pada 1863. Presiden Sukarno juga sering memesan es krim Tjan Njan untuk dinikmati bersama keluarga.
"Ice cream ii legendaris banget makanya sayang banget karena kedainya enggak ada," ujar Ira.
4. Ice cream Baltic
Kedai ice cream Baltic itu ada di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Ice cream ini lebih jadul, sejak tahun 1920-an.
"Lokasinya dekat perempatan Atrium, tapi hari Minggu tutup, sedangkan Sabtu tutup pada jam 14.00," ujar Ira.
Kedai itu memang tak meninggalkan nuansa tempo dulu dan sudah amat kekinian. Tapi, cita rasanya tak berubah dengan menawarkan beragam rasa buah-buahan. kemasannya juga beragam, steak, cup, cup besar, dan ice tart.
5. Ice Cream Lind's
Ice cream Lind's di Kelapa Gading, Jakarta Utara ini lebih baru ketimbang deretan ice cream di atas. Ice cream Lind's ini dibangun pada 1987.
Ice cream yang ditawarkan bernuansa tempo dulu. Cukup banyak menu yang ditawarkan kedai ini, di antaranya brownies choco liquor, mocca ice cream, vanila ice cream, dan chocolate ice cream.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!